Covid19 Belum Berakhir, Walikota GSVL Bersama TNI Polri Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru di Kota Manado


Manado-Tindaklanjut dari membentukan Tim Edukasi Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Manado, melibatkan TNI/Polri dan stakeholder yang ada termasuk Tokoh Agama dan Masyarakat serta organisasi kemasyarakatan dalam gelar Apel bersama tentang kesiapan pelaksaaan beberapa waktu lalu di Tugu Lilin, yang bertujuan memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat di era adaptasi kebiasaan baru ini.

Apalagi kota Manado dari sebelumnya sempat ada di zona merah kini terjadi penurunan kasus dan sudah berada di zona oranye.

Sehingga upaya untuk menekan angka positif di Kota Manado melalui Tim Edukasi yang langsung dipimpin Walikota Manado, DR, Ir. GS Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Manado ini, dalam upaya sosialisasi tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut sebagai new normal.

Tak hentinya Walikota kembali turun ke jalan untuk mensosialisikan langsung protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ke masyarakat. Naik ke atas mobil sambil mengggunakan pengeras suara, Walikota ini dengan suara lantang mengajak masyarakat Kota Manado agar disiplin mematuhi protokol kesehatan di sejumlah tempat yang keramain, diantaranya Pusat Kota Pasar 45 dan Bolevard II, Pasar Segar Pall Dua dan Kawasan Mega Mas, Senin (10/08/2020) tadi sore sampai malam.

Walikota meminta masyarakat untuk sama-sama bergotong royong menghentikan penyebaran Covid-19 agar kehidupan dan perekonomian di Kota Manado bisa kembali normal dimana kehadiran Saya dan Tim tersebut demi rakyatku tercinta di Kota Manado.

“Kalau kita tidak sama-sama gotong royong untuk menghentikan Covid-19 ini maka makin hari akan lebih parah kehidupan ekonomi di kota kita, sementara saya dituntut buka semua tempat usaha padahal kita masih di zona berbahaya, zona oranye,”ujar Walikota di hadapan masyarakat yang ada di empat tempat tersebut.

Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. Walikota berharap kebiasaan baru ini harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan baik.

“Siapa pun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat ibadah harus melakukan memperhatikan aspek ini, bahkan kita berharap harus menjadi kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat,” ujarnya.

Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan dan keagamaan, tentu bergantung pada aspek epidemologi wilayah, sehingga penambahan kasus positif bisa ditekan.

“Tempat-tempat usaha yang ada sudah saya berikan kelonggaran untuk dibuka, karena itu harus disiplin jaga jarak, pakai masker, jangan pandang enteng. Mulai hari ini TNI, Polri dan Pol PP akan siaga di tempat-tempat ramai. Mereka akan mengawal masyarakat, bukan menyusahkan, jika ada penertiban itu untuk kebaikan masyarakat di Kota Manado,”tuturnya.

Ia juga sekali meminta bantuan dari seluruh masyarakat untuk membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Tolong bantu saya hentikan Covid-19 ini, (kalau tidak) lama-lama akan lumpuh kota kita, tidak akan ada aktivitas. Bantu kami TNI dan Polri untuk hentikan Covid-19,” pinta Walikota. (tim/sulutonline)

Telah dibaca: 253

Budi Rarumangkay

Berita sejenis