Kadis PUPR Sulut Tak Hadir, Wagub Steven: Memalukan

Manado – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Progres Percepatan Penetapan Revisi Perda Provinsi Sulut Nomor 1 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulut Tahun 2014-2034 digelar Selasa (24/5/2022) di Hotel Sintesa Peninsula Manado.

Orang nomor dua di Bumi Nyiur Melambai ini menyayangkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Daerah Sulut malah tak dihadiri kepala dinasnya.

Kepala Dinas PUPR Sulut Alexander Watrimena hanya diwakili Kepala Bidang Herman Kusoy, padahal rakor ini turut dihadiri sejumlah wakil bupati di Sulut.

“Acara ini penting kadis tidak ada. Memalukan!” semprot Wagub Kandouw kepada wartawan usai membuka kegiatan tersebut.

Menurut wagub, revisi RTRW sangatlah penting karena berkaitan dengan pembangunan ke depan. Terlebih RTRW provinsi sudah ‘tertinggal’ tahun 2014. Di mana, hingga kini daerah sudah banyak mengalami dinamika.

“Percepatan revisi ini supaya dipercepat. Karena ini mengantisipasi hingga 30 tahun. Makanya, pemerintah kabupaten/kita harus betul-betul memperhatikan,” tegasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya wagub mengingatkan pentingnya dibuatkan RTRW. Sebab, dalam hal investasi harus diperhatikan regulasi.

“Kita memang mendorong investasi, tapi wilayah itu harus lebih komprehensif lagi. Kita harus cari jalan keluar, agar apa keinginan investir, kondisi di lapangan itu mejing,” terangnya.

Revisi RTRW, sambungnya, harus dipercepat karena ada banyak proyek besar masuk di Sulut. Wagub Kandouw mencontohkan proyek tol, yang menghubungkan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) ke Minahasa Selatan (Minsel).

“Ada juga KIMONG (Kawasan Industri Bolaang Mongondow) harus cepat petakan karena lokasinya besar,” tuturnya.

Oleh karenanya, Wagub mengapresiasi para peserta yang hadir pada rakor ini.

“Yang datang betul-betul cermat, tahu kerja, memahami supaya hal yang sangat penting tak asal jadi. Saya imbau yang mengurus ini betul-betul konsentrasi,” tukasnya.

“Masalah ini serius bukan main-main. Harus ada output outcome,” pungkasnya.(sulutonline)

Telah dibaca: 311

Budi Rarumangkay

Berita sejenis