14 Program Unggulan: Ini Komitmen Nyata Lebih Melayani MOR-HJP di Tengah Pandemi Covid-19



Manado-Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw (MOR-HJP) memiliki komitmen yang nyata untuk masyarakat Kota Manado.

Komitmen ini terangkum jelas dan konkret dalam 14 program unggulan dalam rangka pemulihan sosial ekonomi, untuk membantu masyarakat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Dimulai dari bantuan dana untuk para lanjut usia (lansia), yang tidak sekedar dilanjutkan tapi akan ditingkatkan yang ditambah dengan pemberian vitamin, kacamata baca, kursi roda dan sebagainya.

Soal mekanisme penyaluran, para lansia tak perlu kuatir. MOR-HJP sudah menyiapkan mekanisme jitu untuk menjawab pelbagai problem yang terjadi selama ini. Di mana para lansia tidak perlu lagi antri di bank atau kantor pemerintah karena dana lansia akan di transfer langsung ke rekening penerima. Juga penyalurannya akan tepat waktu dan tidak akan ada pengurangan. Bahkan dipastikan seluruh lansia di kota Manado akan menerima dana tersebut tanpa ada yang dicoret karena beda pilihan.

Di bidang kesehatan, keluhan tak dapat layanan kesehatan karena kesulitan membayar iuran BPJS akan dijawab MOR-HJP. Paslon nomor urut 3 ini siap membantu masyarakat kurang mampu dengan memberikan layanan kesehatan gratis melalui BPJS, di mana iuran akan ditanggung Pemerintah melalui APBD.

MOR-HJP juga peduli dengan keluarga yang dirundung duka. Santunan dana kematian akan tetap dilanjutkan dan langsung diserahkan pemerintah di rumah duka.

Tak hanya itu, MOR-HJP berkomitmen untuk menyediakan Tempat Pemakaman Umum (TPU) gratis bagi warga kurang mampu dan akan merevisi Perda nomor tentang 3 tahun 2011 tentang TPU dengan menghapus retribusi jasa umum sebesar Rp 750 ribu per bulan termasuk biaya pemeliharaan setiap bulan, yang selama ini dibebankan kepada keluarga yang berduka.

Di bidang kerohanian, MOR-HJP sangat peduli dengan kehidupan para rohaniwan dan petugas rumah ibadah, dengan memberikan dan bahkan meningkatkan insentif bagi mereka. Namun untuk mendapatkannya para rohaniwan dan petugas rumah ibadah tak perlu lagi datang dan antri di kantor pemerintah, karena insentif tersebut akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing rohaniwan dan petugas rumah ibadah tepat waktu.

Untuk para abdi negara dan masyarakat, MOR-HJP akan meningkatkan kesejahteraan PNS dan non PNS dengan membayar gaji dan tunjangan mereka tepat waktu. Demikian juga honor tenaga harian lepas (THL), tenaga pengajar (guru), kepala lingkungan (Pala) dan petugas kebersihan akan ditingkatkan dan tidak akan ada keterlambatan dalam pembayarannya.

Khusus untuk 504 Pala di kota Manado, MOR-HJP tak sekedar meningkatkan honor mereka tapi juga menyediakan kendaraan sepeda motor untuk kepentingan operasional. Lewat program ini, di satu sisi MOR-HJP ingin mensejahterakan Pala dan meningkatkan kinerja mereka, tapi di sisi lain merupakan solusi menghapus praktek pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi.

Di sektor pendidikan, MOR-HJP berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dengan menyediakan bus sekolah gratis bagi para siswa di 11 kecamatan, demi menghadirkan kenyamanan bersekolah sekaligus meringankan beban para orang tua yang selama ini harus menyediakan uang transport kepada anak-anak mereka setiap harinya.

Selain itu, MOR-HJP juga sudah dan akan menyediakan wifi gratis bagi para pelajar agar bisa terus belajar di tengah pandemi ini. Dan kepedulian ke-3 dari MOR-HJP di sektor pendidikan ini akan diwujudkan dengan menyediakan beasiswa untuk membantu para siswa berprestasi namun kurang mampu dengan menyediakan beasiswa di semua tingkatan pendidikan SD, SMP, SMA dan universitas.

MOR-HJP peduli terhadap masyarakat kota Manado yang terhimpit beban biaya hidup karena minimnya pendapatan dari para pedagang dan maraknya pungli berkedok retribusi di pasar. Caranya, MOR-HJP akan menurunkan biaya sewa tempat jualan/kios dan menggabungkan banyak jenis retribusi menjadi satu jenis retribusi. Bahkan MOR-HJP tak akan menertibkan pedagang tapi mengajak mereka berkontribusi menata kota dengan cara menjadikan pedagang kreeatif dan pasar sebagai obyek wsiata.

Beban biaya hidup juga dirasakan ibu-ibu rumah tangga yang selama ini diwajibkan menyetor uang retribusi sampah 20 ribu bahkan lebih. Tapi ibu-ibu tak perlu kuatir, MOR-HJP akan menghilangi beban ini dengan menghapus biaya retribusi sampah rumah tangga.

MOR-HJP juga peduli terhadap warga yang memiliki rumah yang tidak layak huni yang lantainya masih tanah, tidak ada toilet dan sanitasinya yang sangat buruk.

Untuk menjawab kondisi ini tak perlu dengan membangun 10 ribu unit rumah murah karena sulit untuk terwujud dan kalaupun bisa terwujud tetap masyarakat dibebani kewajiban membayar angsuran rumah yang sulit terwujud. MOR-HJP justru sudah menyiapkan program bedah rumah bagi warga kurang mampu.

Menariknya, tak hanya lantai rumah yang dicor, ada toiletnya dan sanitasi yang baik, dua sosok cerdas dan hebat ini juga akan mengisi perabot rumah yang dibedah. Bahkan nantinya pemilik rumah tersebut akan difasilitas modal usaha agar bisa berusaha.

Sementara itu, masih tingginya angka pengangguran menjadi perhatian serius MOR-HJP. Paslon yang diusung 3 partai politik yakni Partai Demokrat, PAN dan PKB ini bertekad akan menambah lapangan kerja baru bagi pemuda, warga kurang mampu serta tuna netra dan tuna rungu. Khusus bagi kaum difabel ini, MOR-HJP menyiapkan ide brilian yakni memberdayakan tuna rungu dan tuna netra menjadi THL di lingkungan Pemkot Manado ataupun bekerja pada UMKM-UMKM tertentu.

Khusus bagi para kaum milenial yang akan terjun ke dunia usaha dan yang ingin berusaha, MOR-HJP menyediakan pelatihan, job center dan co working space bagi pemuda. MOR-HJP berkomitmen meningkatkan kualitas para calon pekerja dan calon enterpreneur atau wirausaha muda sebelum terjun ke dunia kerja serta memfasilitasi tempat dan modal usaha. MOR-HJP ingin kaum muda milenial memegang peranan penting dalam masa depan bisnis kreatif digital di Indonesia sekaligus ikut andil bersama pemerintah meningkatkan perekonomian di Kota Manado.

Komitmen nyata MOR-HJP yang terangkum dalam 14 program unggulan ini sungguh sangat realistis karena pasti akan diwujudkan, terukur karena didasari dengan kemampuan keuangan daerah serta sangat relevan karena sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

MOR-HJP sudah berkomitmen akan mewujudkan seluruh program ini jika dikehendaki Tuhan memimpin Kota Manado pada 9 Desember 2020.

Sedangkan untuk masalah banjir, drainase buruk, sampah, macet, jalan yang rusak dan lampu jalan yang tak berfungsi, MOR-HJP tak memasukannya di 14 program unggulan. Karena bagi MOR-HJP masalah-masalah tersebut wajib untuk ditangani pemerintah daerah tanpa harus diprogramkan.

Dan patut selalu diingat bahwa komitmen MOR-HJP ini bukan sekedar janji politik kepada masyarkat, tapi sesungguhnya merupakan janji iman karena semua itu harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Dan itu pasti terwujud. Karena selain merupakan sosok rendah hati, jujur, peduli, merakyat serta merupakan profesional muda dan berpengalaman, MOR-HJP juga merupakan pemimpin yang berintegritas dan takut akan Tuhan. Apalagi dengan gelar Sarjana Theologi (STh) yang dimilikinya MOR adalah seorang pelayan Tuhan, sementara HJP merupakan pelayan khusus dengan jabatan Penatua GMIM, gereja dengan jemaat terbanyak di Kota Manado.

“Jika Tuhan berkenan kami ingin menjadi orang yang paling melayani di Kota Manado. Kami siap mempertanggung jawabkan kehendak Tuhan dan kepercayaan masyarakat Kota Manado melalui realisasi 14 program unggulan tersebut agar manado diberkati dan harapan jadi pasti,” tegas MOR dan HJP senada.(tim/sulutonline)

Telah dibaca: 36

Budi Rarumangkay

Berita sejenis