Peringatan HAN 2022 Tingkat Provinsi Sulut Digelar Sabtu Besok, Dihadiri Gubernur Olly

Manado – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 23 Juli, merupakan bagian penting dalam upaya bersama mengampanyekan pemenuhan hak dan perlindungan anak indonesia. Berdasarkan Keputusan Presiden Repuplik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 telah ditetapkan Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli yang dilaksanakan oleh pemerintah tingkat pusat dan daerah serta perwakilan RI di luar negeri. Hal ini untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa indonesia dalam menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh kembang kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam rangka memperingati HAN Tahun 2022 ini oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas P3AD) Sulawesi Utara (Sulut), akan menggelar berbagai kesiapan kegiatan yang akan dihadiri oleh Gubernur Sulut dan Ketua TP-PKK Sulut.

Melansir dari situs resmi Kemenppa RI, HAN 2022 mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline#PeduliPascaPandemiCOVID19,#AnakTangguhPascaPandemiCOVID19, #AnakTangguhIndonesiaLestari. Meskipun dilaksanakan dalam masa pandemi Corona, diharapkan HAN 2022 dapat menjangkau lebih banyak anak-anak di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas P3AD) Sulawesi Utara (Sulut), dr Kartika Devi Tanos mengatakan peringatan HAN 2022 tingkat provinsi akan di pusatkan di Kota Manado.

“Jadi, besok (Sabtu 6 Agustus 2022) akan diadakan peringatan hari anak nasional tingkat provinsi Sulut. Memang kan untuk hari HAN tingkat nasional sudah digelar pada tanggal 23 Juli 2022. Kemudian pada peringatan itu, kita mendapatkan 9 penghargaan di 9 kab/kota di Sulut kab/kota layak anak (KLA). Ini merupakan peningkatan yang sangat signifikan untuk pelayanan terhadap hak – hak anak. Jadi, sangat membanggakan bagi Sulut. Nantinya kedepan kita akan tingkatkan lagi agar supaya kita bisa mencapai provinsi layak anak,” ujar dr Devi kepada awak media, Jumat (5/8/2022) di kantor Gubernur Sulut.

Lanjut Devi sapaan akrabnya mengatakan dalam peringatan HAN tingkat Provinsi Sulut ada sejumlah penghargaan diberikan sesuai dengan cluster. Ada lima cluster pun disiapkan.

“Cluster pertama, ada salah satu indikator banyak jumlah anak dilihat dari akte kelahiran. Kita bekerja sama dengan Dinas Dukcapil-KB dan BKKBN, karena mereka yang tahu mana kabupaten/kota yang banyak akte kelahiran,” ungkap dr Devi.

Cluster kedua mengenai PAUD dan pendidikan lainnya. “Itu kerja sama dengan BKKBN dilihat mana kabupaten/kota seperti Puspaka yang aktif,” tuturnya.

Kemudian penghargaan diberikan melalui Cluster Kesehatan.

“Kita menggandeng mitra kita Dinas Kesehatan. Kita lihat Puskesmas ramah anak dan cakuoan imunisasi tertinggi di kabupaten/kota,” terangnya.

Selanjutnya Cluster Pendidikan. Kata Devi, penghargaan akan diberikan melihat indikator yang diketahui dari mitra kerjanya yakni Dinas Pendidikan.

“Kita cari kabupaten/kota mana paling banyak punya sekolah ramah anak,” ujarnya.

Untuk cluster ini juga akan ada penghargaan kepada tiga peserta terbaik penulis cerita anak Sulawesi Utara. Penghargaan ini bekerja sama dengan Balai Bahasa.

“Hadiah akan diberikan Ibu Gubernur Sulut selaku Bunda PAUD, Ibu Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan,” sambungnya.

Cluster terakhir terkait dengan pelayanan dari kabupaten/kota mengenai pelayanan pencegahan kekerasan terhadap anak.

“Indikatornya dari UPTD-PPA kami di provinsi dan yang ada di kabupaten/kota. Polres mana yang Gercep (Gerak Cepat) dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Ada tiga Polres terbaik menurut kabupaten/kota,” terangnya.

“Kita belum akan bilang siapa saja penghargaan itu diberikan, tunggu saja esok,” tukasnya.

Selain pemberian penghargaan, Gubernur Olly Dondokambey juga hadir dalam peringatan HANI 2022 tingkat Sulut itu juga berdialog dengan ribuan anak-anak, baik secara offline maupun online melalui zoom.

“Tak semua dihadirkan karena keadaan masih pandemi. Kedua, karena anggaran mereka (kabupaten/kota) hadir di Manado terbatas. Sehingga kami memilih untuk peringatan secara hybrid,” tandas dr Devi.(sulutonline)

Telah dibaca: 1817

Budi Rarumangkay

Berita sejenis