Akhirnya! Listrik di Pulau Gangga dan Talise Menyala 1×24 Jam, Gubernur Yulius: Pulau-pulau Sekitar Segera Menyusul

Sulut- Selama puluhan tahun masyarakat di Pulau Gangga dan Pulau Talise yang berada di wilayah Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara yang mendambakan aliran listrik nonstop 1×24 jam, akhirnya bisa tercapai.

Tanpa menunggu waktu lama dan tanpa terjebak dalam proses birokrasi yang berbelit, hari ini, Selasa 12 Agustus 2025, Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE bergerak cepat memastikan listrik menyala 24 jam penuh di Pulau Gangga dan Pulau Talise. ‎

 

Hal ini dipastikan melalui video conference (Vicon), dimana Gubernur Yulius didampingi Wagub Victor Mailangkay dari Wisma Negara Bumi Beringin Kota Manado, memimpin jalannya acara pencanangan Listrik 24 jam di Pulau Gangga dan Talise. Sementara perwakilan Pemerintah Provinsi Sulut; Kepala Dinas ESDM, dan General Manager PLN Suluttenggo mengikuti langsung dari Pulau Gangga.

Seperti kita ketahui bersama, kebutuhan energi listrik, yang merupakan kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan, selama ini berlangsung dalam keterbatasan untuk warga di dua pulau tersebut. ‎Aliran listrik yang hanya menyala di malam hari dengan durasi antara 6 jam hingga 12 jam. Hal ini membuat masyarakat harus beradaptasi dengan keterbatasan, baik untuk penerangan, pendidikan, maupun kegiatan ekonomi. ‎Namun, dibawah kepemimpinan Gubernur Yulius, situasi itu berubah drastis.

‎‎

“Bapak Ibu masyarakat Pulau Gangga dan Talise yang kami kasihi, disaksikan Forkopimda dan anak-anak kebanggaan kita Pasukan Paskibraka, hari ini kita menyaksikan proses peningkatan layanan Listrik 24 Jam untuk Pulau Gangga dan Talise. Saya sudah janji sebelum 17 Agustus semuanya menyala, dan ternyata hari ini sudah akan menyala 24 jam,” ujar gubernur dalam sambutannya.

 

Dia pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran PLN yang telah berkolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk merealisasikan program ini. Gubernur menegaskan, hadirnya listrik 1×24 jam akan membawa manfaat langsung yang signifikan. ‎”Pertama, dua pulau ini akan menjadi terang benderang, membuka kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tanpa dibatasi waktu. Kedua, aktivitas perekonomian akan meningkat, khususnya bagi nelayan yang kini dapat memproduksi es batu untuk menjaga kualitas hasil tangkapan. Ketiga, listrik akan menjadi penggerak bagi berbagai potensi usaha di daerah tersebut,” kata Gubernur Yulius.

Tidak hanya itu, gubernur juga memastikan langkah ini menjadi titik awal untuk menghadirkan listrik 24 jam di pulau-pulau lainnya di sekitar.

“Saya anggap ini peletakan batu pertama kita untuk pulau-pulau sekitarnya ke depan,” tegasnya.

Keberhasilan ini juga menjadi hadiah istimewa dari pemerintah provinsi untuk masyarakat Gangga dan Talise, sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka dalam membantu penyelamatan penumpang KM Barcelona VA yang terbakar beberapa waktu lalu.

Hukumtua Desa Gangga I, Rommy Charles Lopo, mewakili seluruh warga, menyampaikan rasa terima kasih yang tulus.  ‎“Terima kasih banyak kepada Pemprov Sulut, Pemkab Minahasa Utara, dan PLN yang telah memberikan listrik 24 jam untuk kami. Ini akan sangat meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat,” ucapnya.

Total masyarakat penerima manfaat peningkatan listrik 24 jam di 7 desa, yaitu Pulau Gangga 2 desa dan Pulau Talise 5 desa yaitu sebanyak 5973 jiwa. Berikut rinciannya:

  1. Desa Gangga I, Jumlah Jiwa 1.758 dan Jumlah KK 530 ‎
  2. Desa Gangga II, Jumlah Jiwa 731 dan Jumlah KK 214 ‎
  3. Desa Talise, Jumlah Jiwa 620 dan Jumlah KK 195
  4. Desa Kinabuhutan, Jumlah Jiwa: 1.134 dan Jumlah KK 340 ‎
  5. Desa Tambun, Jumlah Jiwa 667 dan Jumlah KK 210
  6. Desa Airbanua Jumlah Jiwa 611 dan Jumlah KK 195
  7.  Desa Wawunian, Jumlah Jiwa 451 dan Jumlah KK 166. ‎

Total Jumlah Jiwa: 5.973, Total Jumlah KK 1.850 ‎

Dengan terangnya Pulau Gangga dan Talise, Gubernur Yulius sekali lagi membuktikan bahwa pemerataan pembangunan bukan sekadar slogan. ‎Dalam waktu singkat, ia menjawab penantian panjang masyarakat, sekaligus mengubah wajah dua pulau kecil itu menjadi pusat aktivitas yang hidup siang dan malam.

(Sulutonline)

Telah dibaca: 4

Sulut Online

Berita sejenis