Manado – Mengantisipasi krisis pangan yang diprediksi akan melanda di berbagai belahan dunia, telah memacu pemerintah untuk menggerakkan sektor pertanian.
Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengajak seluruh masyarakat bersinergi dengan program pemerintah.
Menurutnya, 20 hingga 30 persen dari sektor pertanian telah mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulut. “Saat pandemi pertumbuhan ekonomi Sulut ditopang oleh sektor pertanian. Karena pada waktu itu, banyak orang pulang kampung untuk menanam.
Untuk itu, gerakan GMIM menanam kita lanjutkan terus, meski hasilnya tidak terlalu besar,” ungkap Olly pada agenda Pencanangan Gerakan GMIM Menanam dan Beternak di Desa Winuri, Kecamatan Likupang 2, Kabupaten Minut Senin (17/10/2022).
Agar tidak berhadapan dengan krisis pangan, Olly juga mengingatkan masyarakat maupun warga gereja untuk tidak hanya bergantung dengan mengonsumsi beras. “Mari kita siapkan kedaulatan dan ketahanan pangan melalui program pemerintah yang dilaksanakan secara sinergitas dari pusat sampai daerah,” tukasnya.
Selain itu, Olly juga mengajak masyarakat untuk beternak.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan mengucurkan bantuan ayam 3 ekor, Masing-masing jantan satu ekor dan betina 2 ekor.
“Apabila program ini berhasil, dapat memberikan keuntungan. Terutama untuk penambahan gizi dan mencegah stunting,” katanya.
Gerakan pertanian, sebut Olly dipastikan akan menghasilkan nilai tambah yang lebih besar.
Untuk itu, petani diimbau untuk tidak takut bertani, menyusul disiapkan nya program asuransi oleh pemerintah.
“Pemerintah saat ini menyiapkan asuransi. Artinya, kalau petani gagal panen akan diberikan penggantian biaya produksi. Jadi bukan ganti untung,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Olly melakukan penanaman secara simbolis bersama Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt Hein Arina, Ketua BPMW Likupang 2, Pdt Billy Johannis dan unsur Forkopimda.
Ketua BPMW Likupang 2, Pdt Billy Johannis, mengatakan gerakan menanam merupakan modal penting bagi jemaat di tengah ancaman krisis pangan.
Terbukti, di lahan pastori telah dilakukan budidaya jagung dan sebagainya. Upaya itu, menjadi tugas pendeta GMIM dalam mengedukasi jemaatnya.
“Pendeta tidak hanya berkhotbah, karena di youtube juga banyak. 3.000-an pendeta GMIM mulai sekarang harus mendorong jemaatnya menanam dan beternak,” pesannya.(sulutonline)