Manado – Dr. Frank Keith Griffin selaku CTI-CFF Regional Secretariat, Executive Director, mengapresiasikan atas kehadiran para awak media dalam kegiatan Media Gathering dan Happy Ramadhan 1446 Hijriyah/2025 Masehi yang berlangsung di Gedung CTI (coral triangle initiative) Centre di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pada Jumat 7 Maret 2025.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Buka Puasa bersama jajaran CTI itupun diawali dengan diskusi guna menyamakan persepsi tentang perkembangan, dan masukan untuk program di tahun 2025 ini.
“Terima kasih atas kehadiran serta sumbangsih dari media yang kami nilai sangat penting dalam publikasi menyampaikan informasi ke masyarakat sehingga dikenal, khususnya di Sulawesi Utara,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, kami merupakan bagian dari 6 negara (Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea, Philippines, Solomon Islands, and Timor-Leste) yang dalam hal ini untuk pelestarian terumbu karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan.
Sementara itu, melalui
Christovel Rotinsulu yang menjabat sebagai CTI-CFF Regional Secretariat, Deputy Executive Director for Program Services mengungkapkan bahwa, insiatif hubungan bilateral 6 negara dalam menjaga terumbu karang, perikanan dan ketahanan pangan ini, bertujuan di tahun 2029 dalam menopang kesehatan ekosistem laut dan petumbuhan ekonomi.
“Ada 5 hal teknis lainya seperti, bagaimana menyelesaikan issu-issu, mencari solusi bagi spesies yang terancam punah seperti, ikan paus, penyu, dan makhluk biota laut lainnya termasuk terumbu karang, juga bisa memikirkan perikanan berkelanjutan, dan bagaimana negara anggota mencari solusi dalam memastikan ekonomi atau penghasilan dari laut terjaga,” jelas Chris.
Adapun oleh CTI-CFF Regional Secretariat, Deputy Executive Director for Corporate Services, Hanung Cahyono pun menambahkan, hubungan 6 negara bersama pemerintah Indonesia termasuk di Sulawesi Utara dari waktu ke waktu semakin baik dan meningkat, termasuk pada tahun 2024 kemarin juga dilaksanakan pertemuan dengan sejumlah kegiatan besar lainnya.
“Kami mempunyai status internasional, dan kami disini merupakan panitia regional dari 6 negara untuk kedepan nanti juga akan melaksanakan kegiatan rencananya di bukan April akan ada pertemuan secara offline dengan mempunyai kegiatan teknis dan banyak komitmen negara yang akan dilaksanakan dengan baik,” pungkas Hanung. (Sulutonline)