Talaud – Kabupaten Kepulauan Talaud menyimpan banyak persoalan warisan rezim kepemimpinan lama yang kini terus coba dibenahi Pjs Bupati, Fransiscus Manumpil.
Salah satu yang urgen yakni darurat layanan kesehatan di Bumi Porodisa.
Masalah layanan kesehatan yang memprihatinkan pun dikeluhkan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Talaud.
Seperti yang diungkapkan, dr Yonathan Lukas, salah satu dokter bedah. Mulai dari kekurangan stok obat hingga fasilitas penunjang lain, membuat pelayanan bagi pasien terbengkalai. Apalagi masyarakat yang memiliki penyakit serius.
Dia mencontohkan obat-obatan yang wajib ada seperti obat bius, dan anti biotik kosong.
“Foto USG bahkan stok darah pun nda ada,” curhatnya kepada awak media, Jumat (17/10/2024).
Padahal dikatakannnya semua kelengkapan baik obat dan peralatan seharusnya menjadi hal yang wajib dimiliki rumah sakit.
“Karena torang perlu persiapkan sebelum dan sesudah operasi. (Kekosongan obat dan alat penunjang yang tidak lengkap)
Itu sangat tidak aman bagi pasien,” terangnya.
Lukas mengungkapkan beberapa hari lalu dia menangani pasien dengan tekanan darah rendah. Namun miris obat untuk menaikkan tekanan darah pasien tidak ada.
Bahkan dari perbincangannya dengan seorang dokter ahli penyakit dalam di RSUD, menuturkan bahwa bila ada pasien dengan penyakit serius, contohnya sakit jantung maka kemungkinan besar akan meninggal karena keadaan RSUD saat ini yang kekurangan obat dan alat penunjang kesehatan.
Dia menyebut situasi ini bagaikan penyakit yang sudah terjadi sekian lama dan semakin parah satu tahun terakhir ini.
“Akhirnya yang rugi masyarakat,” keluhnya.
Diapun berharap Pjs Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud, Fransiscus Manumpil dapat membenahi masalah-masalah yang terjadi termasuk persoalan layanan kesehatan.
“Semoga safety passion tercapai, safety pelayanan kesehatan juga tercapai,” pungkas Lukas.
Sementara itu, menghadapi darurat layanan kesehatan di Talaud, Pjs Bupati Fransiscus Manumpil mengambil langkah ansipatif dengan merujuk pasien dari Talaud ke RSUD ODSK di Manado untuk mendapat penanganan intensif.
(SulutOnline )