Bolsel – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, menunjukkan kepemimpinan yang berorientasi pada empati dan kehadiran nyata negara di tengah masyarakat terdampak bencana.
Sabtu (28/06/2025), Gubernur Yulius melakukan peninjauan langsung pembangunan perumahan bantuan untuk para korban erupsi Gunung Ruang di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda strategis Pemprov Sulut dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, yang diarahkan untuk memulihkan martabat dan harapan warga terdampak bencana alam.
Dalam kunjungannya, Gubernur Yulius menegaskan bahwa fungsi negara adalah melindungi dan menguatkan, terlebih saat rakyat berada dalam kondisi paling rentan akibat bencana.
“Ini bukan sekadar rumah. Ini adalah simbol dari harapan baru. Pemerintah tidak boleh hadir terlambat ketika rakyat sedang kehilangan tempat tinggal, kehilangan rasa aman. Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa pemulihan tidak hanya sebatas fisik, tapi juga batin,” ujar Yulius dengan nada tegas namun humanis.
Gubernur Yulius memastikan Pemerintah Kabupaten Bolsel serta Pemerintah Kabupaten Sitaro bakal proaktif mengawal proses pembangunan ini. “Kita sudah melakukan rapat dengan Bupati Bolsel dan Bupati Sitaro serta pelaksana proyek untuk memastikan semua berjalan sesuai target waktu yang telah ditetapkan,” katanya.
Juru Bicara Pemprov Sulut yang juga Pelaksana Harian Kepala Dinas Kominfo, Denny Mangala, menyampaikan bahwa pembangunan hunian untuk korban erupsi Gunung Ruang telah menjadi atensi penuh Gubernur Yulius.
“Bapak Gubernur memberikan instruksi yang sangat jelas kita harus bekerja cepat, tanggap, dan tetap menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan. Dalam setiap proses pembangunan hunian bantuan ini, pemerintah memastikan bahwa kualitas, keamanan, dan kenyamanan tetap menjadi prioritas,” kata Mangala.
Ia menambahkan bahwa Pemprov terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, BNPB, dan mitra teknis untuk memastikan percepatan pemulihan dilakukan tanpa mengorbankan transparansi dan akuntabilitas.
Desa Modisi, yang menjadi lokasi relokasi sementara para pengungsi, kini tengah disulap menjadi sentra hunian baru yang terintegrasi dengan layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, rumah ibadah, dan sarana prasarana pemerintahan.
Proyek ini tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga mengedepankan rehabilitasi sosial dan ekonomi warga terdampak, termasuk pendampingan psikososial dan program padat karya.
Peninjauan ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemprov Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus mengedepankan prinsip kehadiran negara di saat rakyat membutuhkan, bukan sekadar pencitraan birokratis.
“Kami tidak akan membiarkan warga Sulawesi Utara berjalan sendiri dalam duka dan pemulihan. Pemerintah provinsi hadir untuk membangun kembali, lebih baik dan lebih manusiawi,” tegas Mangala mengutip pesan Gubernur. (Sulutonline)