MANADO-Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey Prof DR (Hc) Olly Dondokambey menghadiri perayaan Pesta Pelindung dan penerimaan Sakramen Krisma dalam misa ekaristi di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Pineleng, Minggu (3/12).
Sebanyak 67 umat katolik menerima Sakramen Krisma dari Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu M.S.C.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan selamat kepada umat katolik Paroki Santo Fransiskus Xaverius Pineleng.
“Momen penerimaan sakramen krisma adalah satu kekuanan roh kudus bagi umat kristiani. Dengan menerima sakramen krisma kita diberdayakan untuk menjadi saksi kristus. Jadilah terang dunia,” kata gubernur.
Sebelum menerima sakramen krisma, para calon krisma diajak untuk mengucapkan pembaharuan janji baptis. Uskup kemudian menumpangkan tangan ke atas para calon Krisma sebagai tanda pencurahan Roh Kudus dan mengurapkan minyak Krisma sebagai tanda pemberian tugas menjadi saksi iman.
Dalam kesempatan itu, Uskup Manado menyampaikan pesan masa Adven yang menitikberatkan pada pengembangan jati diri, identitas, dan martabat dalam iman Katolik.
Uskup menekankan agar umat dapat bercermin pada teladan tiga tokoh Keluarga Kudus Nazareth, yakni Yesus, Maria, dan Yosep.
“Selamat hari Minggu Adven pertama dan proficiat bagi krismawan/wati,” ungkap Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC.
Dalam Misa Kudus itu, Uskup menitipkan 4 amanat kepada krismawan/wati, yakni SBIT (Serupa, Bangga, Integritas, Tanggung Jawab).
“Semoga semakin dipenuhi dengan Roh Kudus, hidup selaras dengan jiwa Kristus, semakin Serupa dengan Kristus,” katanya
Krismawan/wati yang semakin mantap dalam iman, kata Uskup, juga harus Bangga dengan Iman Kristiani, Iman Katolik yang telah dianugerahkan dan berani membela iman.
Selain itu, Uskup berpesan agar Krismawan/wati harus menjadi saksi kebangkitan Kristus, bukan hanya lewat kata-kata, tetapi lewat hidup, karya, dan tindak-tanduk, seperti teladan keluarga kudus Nazareth, Yesus, Maria, dan Josep (Yusuf).
Uskup kemudian mencontohkan teladan Yusuf, walau tidak ada satu kata pun yang keluar dan tercatat dalam Kitab Suci, tetapi telah melakukan hal yang luar biasa dan memiliki sejuta kesaksian. “Di masa ini juga sangat dikenal tentang sebutan Integritas. Artinya utuh atau lengkap antara apa yang dikatakan dan dilakukan,” pesan Uskup Manado.
Terakhir, Uskup Manado mengingatkan agar para Krismawan/wati lebih sadar akan Tanggung Jawab, yakni berpartisipasi dan berperan aktif dalam membangun Gereja melalui karya-karya pelayanan.
Dalam arti, peran Krismawan/wati dapat terasa bukan hanya dalam Gereja dan keluarga, tapi juga di masyarakat. Turur hadir pula, Pj Bupati Minahasa Jemmy Kumendong, para pejabat teras Pemprov Sulut dan pejabat Pemkab Minahasa.(*/ SulutOnline )