KM Barcelona VA dalam Kenangan: Kesaksian Kru, Jiwa Sosial, dan Harapan untuk Warga Kepulauan

SulutonlineManado, Musibah kebakaran yang menimpa KM Barcelona VA masih menyisakan luka mendalam bagi banyak pihak khususnya masyarakat kepulauan yang selama ini menggantungkan perjalanan dan logistik harian mereka pada kapal ini. Tragedi tersebut tidak hanya menjadi peristiwa duka, tetapi juga membuka tabir mengenai arti penting kapal ini bagi kehidupan warga pulau-pulau terpencil.

Abner Gagahube, staf bagian logistik KM Barcelona, menjadi salah satu saksi kunci atas kepanikan yang terjadi saat kebakaran berlangsung. Ia mengungkapkan bahwa sejak awal insiden, para kru kapal langsung turun tangan menenangkan dan membantu proses evakuasi penumpang.

“Kami mendampingi para korban, berbincang dan menenangkan mereka, sambil melakukan evakuasi. Ada informasi yang beredar bahwa sumber api tidak ditemukan, itu tidak benar. Faktanya, sumber api berasal dari salah satu kamar penumpang, dan ada keterangan saksi yang menyatakan hal tersebut,” ungkap Abner.

Menurutnya, keberadaan KM Barcelona di jalur pelayaran kepulauan memang didedikasikan untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Hal ini tercermin dalam kebijakan sosial yang mereka jalankan, termasuk tidak memungut biaya pengiriman jenazah penumpang yang meninggal selama pelayaran.

“Jika ada penumpang yang meninggal, biaya pengiriman jenazah tidak pernah kami pungut. Ini bentuk kepedulian yang sudah kami lakukan sejak awal berdiri, dan kini diikuti juga oleh pelayaran lain. KM Barcelona hadir untuk menghidupkan harapan masyarakat kepulauan,” ujarnya.

Abner juga mengingat kembali masa-masa sulit selama pandemi Covid-19. Di saat mayoritas kapal menghentikan operasional karena aturan ketat, KM Barcelona tetap berlayar untuk memenuhi kebutuhan warga pulau.

“Saat Covid-19, hampir tidak ada penumpang yang diizinkan berangkat. Tapi KM Barcelona tetap berangkat, demi membantu masyarakat kepulauan yang harus pulang, membawa sembako, atau kebutuhan penting lainnya,” kenangnya.

Menanggapi tudingan di media sosial mengenai dugaan kurangnya respons kru saat insiden kebakaran, Abner memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa kondisi di dalam kapal sangat buruk karena asap tebal yang membatasi jarak pandang.

“Asap begitu tebal hingga menutup jarak pandang. Tapi ABK terus mengevakuasi penumpang, membantu mereka, meskipun publik tidak melihat itu. Saat ini kami fokus melakukan pendataan korban dan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Jasa Raharja, untuk santunan dan penanganan lebih lanjut,” tegasnya.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas bersama. Namun di tengah duka, tindakan tulus dan komitmen sosial yang ditunjukkan oleh kru dan manajemen KM Barcelona VA memberi harapan bahwa nilai kemanusiaan masih menjadi pegangan utama dalam melayani masyarakat kepulauan.(pr)

Telah dibaca: 2

Budi Rarumangkay

Berita sejenis