Penerbangan Manado-Toraja Langkah Awal Pariwisata Terintegrasi, YSK MoU dengan 5 Gubernur se-Sulawesi

Manado –  Keberhasilan penerbangan perdana rute Manado–Toraja bukan hanya menjadi momen bersejarah bagi dunia transportasi udara di Sulawesi Utara, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling (YSK) untuk menghubungkan Sulut dengan daerah-daerah potensial lainnya se-Sulawesi bahkan se-Indonesia.

Plh Kepala Dinas Kominfo Sulut, Denny Mangala, menjelaskan bahwa Gubernur Yulius Selvanus terus berupaya memperluas jaringan konektivitas Sulut dengan berbagai wilayah, tidak hanya dengan Toraja.

 

Tujuannya jelas, membuka akses yang lebih luas bagi wisatawan, memperkuat pertukaran budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Gubernur YSK ingin menjadikan Sulut sebagai simpul konektivitas udara. Ini akan membuat Sulut lebih dikenal, lebih mudah dijangkau, dan menarik lebih banyak wisatawan maupun pelaku usaha,” ungkap Mangala, Senin 7 Juli 2025.

 

Dia menjelaskan juga, momen hari ini menjadi sangat spesial dimana digelarnya MoU antar gubernur se-Sulawesi untuk pengembangan pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Terdapat 7 poin penting MoU yang telah disepakati hari ini antar Gubernur se-Sulawesi, yakni Peningkatan Akses, Peningkatan Investasi, Promosi Pariwisata, Peningkatan SDM, Join Event (Kemilau Sulawesi), Pengembangan Desa Wisata, Event Sport Tourism ‘Sulawesi Berlari’. 7 poin ini yang diharapkan bakal menjadi lompatan pariwisata Sulut kedepannya bersama dengan daerah lain se-Sulawesi,” tegas Mangala.

 

Keterhubungan langsung antara Sulut dan daerah-daerah yang memiliki kekayaan wisata dan budaya se-Sulawesi sendiri akan memberikan sejumlah dampak positif yang signifikan seperti :

• Peningkatan Kunjungan Wisatawan:
Akses langsung membuat wisatawan lebih mudah datang tanpa harus transit, sehingga meningkatkan kunjungan ke destinasi unggulan Sulut seperti Bunaken, Likupang, Tomohon, hingga Danau Tondano.

• Pertumbuhan Ekonomi Lokal:
Sektor pariwisata yang berkembang akan menggerakkan ekonomi lokal melalui peningkatan permintaan terhadap layanan perhotelan, kuliner, transportasi, hingga produk UMKM.

• Peluang Investasi Lebih Terbuka:
Konektivitas memudahkan mobilitas pelaku usaha dan investor, memperbesar kemungkinan kerjasama antar daerah dalam sektor perdagangan, industri kreatif, dan pertanian.

• Penguatan Budaya dan Identitas Daerah:
Pertukaran budaya antar daerah akan semakin dinamis, memperkuat kebanggaan identitas lokal dan memperkaya nilai-nilai kebangsaan melalui interaksi langsung antar masyarakat.

• Efisiensi Akses Sosial dan Pendidikan:
Warga yang memiliki kepentingan pendidikan, kesehatan, maupun kunjungan keluarga bisa bepergian dengan waktu dan biaya yang lebih efisien.

Gubernur YSK pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mempromosikan rute baru ini demi menjaga keberlanjutan penerbangan.

 

 

 

 

 

“Dengan hadirnya penerbangan ini, saya berharap pariwisata di Sulut dan Toraja lebih meningkat lagi untuk menunjang sektor perekonomian masing-masing daerah,” ujar YSK.

Jadi menurut Mangala bahwa terbukanya penerbangan ini bukan karena Pak Gubernur ada darah Torajanya, tapi betul betul menjadi momen bagi lompatan Pariwisata Sulut. Bahkan lebih dari, saat ini sementara dijajaki penerbangan langsung ke negara negara Tetangga seperti Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan yang diharapkan akan menjadikan dunia Pariwisata Sulut makin maju dan berkembang, tapi bukan berarti Sektor lainnya tidak ditangani. Semua sektor berjalan saling komplementer, saling sinergis untuk mewujudkan Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan, demikian kata Mangala.

Ia menegaskan bahwa penting untuk terus menyampaikan informasi ini ke masyarakat luas, khususnya yang berada di daerah-daerah sekitar Toraja, bahwa penerbangan Manado-Toraja kini telah tersedia dan siap berkembang menjadi jalur strategis yang menguntungkan kedua wilayah.

Mangala juga meluruskan apa yang diposting salah sa fanpage Media sosial (Medsos) yang menyebutkan bahwa penerbangan langsung Manado-Toraja kurang bermanfaat. Beragam komentar membanjiri postingan tersebut. Salah satunya usulan-usulan apa yang harus dilakukan Pemprov Sulut.

“Tentu Pak Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, sangat menerima kritik dan masukan semua masyarakat. Namun tentu kita sebagai pemerintah, harus meluruskan hal ini,” bebernya.

Mangala mengatakan bahwa semua permasalahan baik BPJS, rute penerbangan luar negeri yang dikomentari masyarakat, serta program prioritas lain sudah sementara dikerjakan Pemprov Sulut yang dikawal langsung Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE.

“Kenapa harus dibuka akses penerbangan Manado-Toraja? Karena itu untuk mendorong mobilitas masyarakat di Pulau Sulawesi. Juga untuk mendorong wisatawan lokal dari Sulawesi Selatan (Sulsel) datang ke Sulut. Begitu juga investor Sulsel bisa mudah datang berinvestasi ke Sulut. Jadi roda perekonomian di Sulut pastinya akan sangat bergeliat. Itu tujuannya, untuk pariwisata dan juga investasi,” katanya.

Mangala mengatakan bahwa, masalah kesehatan, pendidikan, pangan, infrastruktur serta akses penerbangan langsung ke luar negeri sudah digalakkan Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE.

“Karena itu saya harus meluruskan apa yang ramai di Medsos yang meragukan manfaat dari penerbangan langsung ini. Jadi penerbangan langsung Manado-Toraja ini bukan karena kepentingan. Tapi untuk akses mobilitas antar masyarakat dan barang dari Sulut ke Sulsel. Begitu sebaliknya. Saya meyakini ini akan memberikan dampak besar bagi pariwisata dan investasi di Sulut,” kuncinya. (Sulutonline)

Telah dibaca: 2

Sulut Online

Berita sejenis