MANADO – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw menghadiri pelantikan Pengurus Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Provinsi Sulut Masa Bakti 2021-2026, dan Pengurus YJI Kota Manado Masa Bakti 2022-2027 di Ruang CJ Rantung, Kantor Gubernur Sulut, Kamis (22/9/2022).
Pelantikan Pengurus YJI Cabang Provinsi Sulut oleh Ketua YJI Pusat, Esti Nurjadin.
Esti kesempatan itu menyerahkan Pataka dan penyematan PIN kepada Ketua YJI Cabang Provinsi Sulut, dr Kartika Devi Tanos.
wagub Kandouw saat sambutan mengucapkan selamat kepada pengurus YJI yang baru dilantik.
Ia menyebut, peran YJI sangat penting untuk mencegah penyakit jantung di masyarakat.
Apalagi, kata dia, sebanyak 2,6 juta penduduk Sulut, penyakit jantung masuk tiga besar, hipertensi urutan dua dan peringkat pertama diabetes.
“Harus ada kerja keras seperti ini. Saya kaget, beban satu Indonesia, BPJSnya untuk penyakit ini Rp9 triliun. Jangan-jangan di Sulut bebannya Rp5 triliun,” ucap Kandouw.
ak gubernur juga minta agar hemodialisa ini cepat-cepat dijalankan. Ini memang penanganan di tingkat hilir, dan berimplikasi dengan biaya besar serta berimplikasi sosial,” ujarnya.
Mantan Ketua DPRD Sulut ini mengapresiasi peran YJI dengan tujuan yang luhur untuk wearnes-nya gaya hidup yang sehat kepada masyarakat.
“Ayah, bapak, suami masih usia produktif sudah sakit, akhirnya menjadi beban negara dan keluarga. Sehingga ini harus dipikirkan dan diperangi,” ungkapnya.
“Orang bilang ada pemerintah, saya bilang tidak cukup. Banyak urusan yang diurus pemerintah. Nah, kemudian ada stakeholder seperti ini, yang memang harus ada. Ini adalah kerja kemanusiaan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua YJI Pusat, Esti Nurjadin berharap kepengurusan YJI cabang Sulut dapat menerapkan strategi yang sama untuk mengkampanyekan kesehatan jantung dan pembuluh darah kepada seluruh masyarakat melalui panca usaha jantung sehat, agar angka penyakit jantung dan pembuluh darah dapat ditekan.
“Sama dengan YJI Pusat, YJI cabang Sulut harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, harus bisa memberdayakan teknologi. Dengan memberdayakan teknologi kita dapat bekerja lebih efisien dan cepat, dengan cakupan target sasaran yang lebih luas,” kata Esti.
Ia mendorong agar kepengurusan YJI Sulut dapat lebih kreatif, inovatif dalam mendesain program promotif dan preventif dalam pencegahan penyakit Jantung.
Namun, katanya, konten komunikasi harus dapat beradaptasi agar dapat diterima kalangan masyakat umum.
“Kita harus mempopulerkan panca usaha jantung sehat kepada masyarakat, agar kita memiliki masyarakat yang sehat dan dapat bersaing didunia global. Kita harapkan mereka dapat menerapkan pola hidup sehat,” tuturnya.
Ketua YJI Cabang Sulut, Dr. Kartika Devi Tanos yang baru dilantik dalam sambutannya mengaku akan siap mengkampanyekan program kesehatan jantung dan pembuluh darah kepada masyarakat melalui panca usaha jantung.
“Kami akan mengkampayekan program kesehatan jantung dan pembulu darah untuk menekan angka kasus penyakit jantung, di daerah ini,” jelasnya.
Ia percaya dengan adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak, maka dapat menggerakan peningkatan kinerja kesehatan untuk menekan angka penyakit jantung di Sulut sesuai dengan visi dan misi YJI pusat.
“Sinergitas dengan pemerintah akan selalu berjalan. Yayasan jantung indonesia adalah mitra pemerintah dalam mengembangkan program pembangunan dan kesejahteraan kesehatan,” tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Provinsi Sulut itu.
Kesempatan itu, Devi Tanos melantik pengurus YJI Kota Manado Masa Bakti 2022-2027 yang diketuai dr Merry Marwady.
Pelantikan ini turut dihadiri Ketua Hubungan Pusat dan Daerah YJI, Indrayanto, sejumlah pejabat Pemprov Sulut dan para pengurus YJI Provinsi Sulut dan Kota Manado. (sulutonline)