Pertemuan Raya dan Konferensi Nasional (Konas) XVI FK-PKB PGI di Minahasa, dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Kekinian, panitia mencatat lebih dari 5.700-an peserta hadir dan tersebar di beberapa wilayah di Minahasa, seperti Tondano, Tomohon, Tompaso dan lainnya.
Para peserta yang datang mengaku kagum dengan keramahan masyarakat Sulut.
Terlebih hebatnya pembangunan dalam kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey.
Di pelayanan gerejawi, sosok Olly Dondokambey dikenal sangat peduli dalam perkembangan gereja di tanah air.
Peserta Pertemuan Raya dan Konas pun mengapresiasi peran Olly Dondokambey, dan menyebutnya alat Tuhan sebagai mediator pemersatu bangsa.
Selain sukses mempertemukan pria kaum bapa dari Sabang sampai Merauke, Olly juga dikenal tokoh bangsa yang sukses merawat kerukunan.
Pdt Sidon Bahagia, peserta Konas dari Halmahera, merasa bahagia bisa bergabung dengan para kaum bapak se-Indonesia.
Pdt Sidon sangat bangga memiliki ketua umum seperti Olly Dondokambey.
Ia menilai, sepak terjang Olly sebagai Ketua PGI dan FK-PKB PGI sangat dibutuhkan gereja.
Olly, kata dia, sukses menjadi mediator menangani konflik internal sinode gereja di Halmahera.
“Kami pun percaya, pak Olly adalah alat Tuhan untuk mempersatukan,” ujar Pdt Sidon.
Ia berharap ke depan, FK-PKB PGI di Minahasa menjadi alat berkat dan pemersatu di Indonesia.
Pujian kepada Gubernur Olly juga disampaikan Pdt Pet Tameno, peserta dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).
Menurut Pdt Pet Tameno, figur Olly sudah menjadi tokoh nasional dan gereja.
Sebab, kata dia, selain sukses sebagai kepala daerah, Olly turut menduduki posisi penting dalam persekutuan gereja di nusantara.
“Pak Olly mampu menyatukan gereja-gereja, dari berbagai macam latar belakang yang berbeda,” tegasnya.
Ia menambahkan, kepemimpinan Olly sangat dibutuhkan di era kekinian, terlebih semakin kompleksnya tantangan zaman.
“Pak Olly tak sekadar mampu membuat Sulut rukun dan damai, tapi berhasil mempersatukan, mengikat berbagai macam perbedaan dalam satu visi mulia berbangsa dan bernegara,” tandasnya.(*/ SulutOnline )