Sanitizer Bahan Dasar Cap Tikus Akan Terus Diperbanyak, Pemprov Bakal Kerjasama Dengan Pimpinan Agama

 

Manado-Menindaklanjuti hasil video conference online antara Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur Olly Dondokambey baru-baru ini, Pemprov Sulut langsung bergerak cepat menggelar rapat terbatas yang dipimpin oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Drs Steven Kandouw, untuk melakukan pelbagai upaya menghadapi pandemi covid 19 di daerah Nyiur Melambai.

Salah satu tindakan prioritas adalah pemanfaatan kearifan lokal pembuatan hand sanitizer dari bahan cap tikus yang sedang dilakukan melalui laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulut.

“Ikhtiar dan upaya Pemprov Sulut memerangi Covid 19 tetap berjalan. Pemanfaatan Cap Tikus sebagai kearifan lokal melawan Covid 19 dengan dijadikan bahan Sanitizer terus berlangsung. Setelah minggu lalu 3 ribu liter, arahan dari Pak Gubernur Olly Dondokambey akan terus diperbanyak dan dibagikan ke masyarakat,” ujar Wagub Kandouw seraya menjelaskan proses produksi masih terus disempurnakan karena bahan cap tikus ini harus juga dicampur dgn bahan kimia lain.

Itupun dengan catatan harus berkadar alkohol minimal 70 persen. Selanjutnya akan dikaji oleh BPOM untuk kelayakannya untuk disalurkan kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Wagub Kandouw mengungkapkan terkait penyaluran ke masyarakat, Pemprov Sulut berencana akan bekerjasama dengan pihak Geréja, Masjid dan Klenteng memberikan hand sanitizer tersebut untuk dibagikan kepada seluruh keluarga masing-masing jemaat.

“Pemprov berencana untuk membagikan kepada masyarakat melalui Geréja, Masjid, Klenteng, Pura. Sehingga nantinya para pimpinan umat beragama bisa membagikan kepada masing-masing keluarga jemaatnya tanpa memandang bulu,” urai Wagub Kandouw seraya terus mengingatkan masyarakat Sulut untuk terus menerapkan disiplin phisycal distance jaga jarak, jaga kebersihan dan tetap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar seluruh masyarakat Sulut dimampukan melewati situasi ini.

Rencana Pemprov tersebut, mendapat dukungan dari elemen masyarakat. “Alangkah baiknya jika memang sanitizer disalurkan lewat Geréja atau Masjid. Karena pasti akan tersalur kepada seluruh jemaat minimal masing-masing keluarga, tanpa memandang bulu,” ujar Pdt Ken Matialo dan Rizal Hashim, warga Manado.(tim/sulutonline)

Telah dibaca: 148

Budi Rarumangkay

Berita sejenis