Manado – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi satu dari empat daerah yang dikunjungi oleh peserta Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI.
Kunjungan 25 peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Sulut bersama Gubernur Lemhanas, Andi Wijajanto itu diterima Wakil Gubernur (Wagub), Drs Steven OE Kandouw di Manado, Senin (04/07/2022) pagi tadi.
Gubernur Lemhanas Andi Wijajanto memaparkan lima isu Nasional yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo yakni Konsolidasi Demokrasi, Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, kemudian Transformasi Digital dan kelima Pembangunan IKN Ibu Kota Nusantara) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Soal Demokrasi, Sulawesi Utara dinilai berhasil melakukan Pemilu, Pilkada tanpa gejolak berarti. Kemudian, yang dimaksud dengan ekonomi hijau, sesuatu yang tak bisa dihindari. Tren dan menjadi tuntutan dunia. Lalu, ekonomi biru yakni bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang menjadikan laut, samudra sebagai tumpuan pembangunan ke depan. Sementara, tranformasi digital, kita mengubah tata kelola pemerintah dari analog menjadi digital. Kita belajar banyak pandemi, kita dipaksa secara cepat adopsi digital. Soal Ibu Kota Nusantara, Balikpapan tidak tumbuh sendiri tanpa didukung daerah penyangga seperti Sulawesi Utara,”pungkasnya.
Sementara itu, Wagub Kandouw menjelaskan, Provinsi Sulut merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masyarakatnya paling bahagia. Indikatornya yakni, meski Provinsi Sulut dilanda Covid-19 namun pertumbuhan ekonomi di daerah ini berada pada angka positif dibandingkan daerah lain.
“Tahun 2022 di triwulan I pertumbuhan ekonomi Sulut berada pada 3,86 persen. Sementara indeks demokrasi di Sulut berjalan kondusif karena ditopang budaya lokal. Konflik horizontal, pertanahan dan masalah lainnya, radikalisme antar etnis kita tak begitu. Jangan heran TNI, Polri di Sulut paling aman dan nyaman,”ujarnya.
Isu lingkungan hidup telah menjadi roadmap Pemerintah Provinsi, Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven OE Kandouw dalam kepemimpinan tahun ketujuh terus diupaya dan digalakkan lewat mitigasi. Walaupun ada sedikit masalah terutama pertambangan, tapi bisa manage dengan baik.
Terkait digitalisasi, Wagub Kandouw akui bahwa hal itu menjadi masalah bersama.
“Ini perlu kerja ekstra. Jangankan masyarakat, SDM kita masih ada yang gaptek. Belum lagi masalah geografi. Di beberapa daerah ini masih banyak blank spot, terutama di wilayah kepulauan. Makanya hal ini menjadi perhatian,”ucapnya.
Beliau juga berharap, dengan hadirnya peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Sulut dapat mencari solusi terkait isu-isu aktual tersebut.
“Saya mewakili Gubernur bapak Olly Dondokambey menyambut baik kedatangan peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Bumi Nyiur Melambai. Apresiasi yang tinggi dapat kehormatan luar biasa dikunjungi PPRA LXIV Lemhanas yang dipimpin langsung pak Gubernur Lemhanas. Saya optimis di Sulut akan banyak menambah ilmu dari bapak ibu,”tandas Wagub Kandouw.
Diketahui, empat daerah yang dikunjungi peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas RI yaitu Sulawesi Tengah, Maluku dan Jawa Timur. Turut hadir dalam pertemuan itu, Forkopimda, Sekdaprov Sulut Praseno Hadi dan pejabat teras Pemprov Sulut.(sulutonline)