Raih PPKM Award 2023, Wagub Kandouw Apresiasi Masyarakat Sulut

Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendapat penghargaan atas upaya pengendalian pandemi Covid-19, yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Award 2023 di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Mewakili Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Wakil Gubernur Steven OE Kandouw, menerima PPKM Award 2023 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Puji Syukur atas penghargaan yang langsung diberikan oleh Bapak Presiden Jokowi, yang kita dapat atas kerja sama pemerintah, TNI-Polri, stakeholder kesehatan bahkan masyarakat Sulawesi Utara dalam hal penanganan covid-19,” kata Kandouw.

Diraihnya penghargaan ini, ditetapkan melalui masuknya Pemprov Sulut, yakni Kota Manado sebagai salah satu kota terbaik dalam pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Sulawesi Utara masuk dalam kategori provinsi berkinerja terbaik dalam wilayah Sulawesi,” ujar Kandouw sembari menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sulut.

“Terima kasih atas dukungan masyarakat karena kepatuhan dalam penanganan Covid-19. Penghargaan ini menjadi kebanggaan kami pemerintah bahkan seluruh masyarakat Sulawesi Utara,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden kembali mengenang awal mula masuknya Covid-19, tiga tahun silam. Di mana semua berupaya bekerja keras untuk menyelamatkan masyarakat.

Wagub Steven Kandouw bersama penerima PPKM Award “Pada waktu itu, kita harus mengevakuasi WNI kita yang terkena Covid-19 di negara-negara yang terkena wabah,” kenang Jokowi.

Ia juga menyampaikan tentang bagaimana pemerintah harus menyiapkan karantina dan fasilitas.

“Kita harus menyiapkan karantina dan fasilitas kesehatan, dan juga kita harus menyiapkan bantuan sosial kepada masyarakat yang kehilangan penghasilan,” sebutnya.

Menurut Presiden, saat itu semua negara belum memiliki pengetahuan dan pengalaman apapun mengenai Covid-19.

“Pada waktu itu, terjadi perdebatan berhari-hari mengenai lockdown atau tidak. Secara nasional atau secara terbatas di kabupaten/provinsi,” katanya.

“Karena memang kita belum memiliki pengalaman mengenai pandemi ini semuanya. Jadi kalau ada perdebatan itu saya nilai wajar,” lanjutnya.

Saat itu, sambung Presiden, tidak ada yang tahu kebijakan yang tepat dalam penanganan Covid-19.

“Semua kritikan saya dengarkan, semua masukan saya dengarkan, dari siapa pun,” katanya.

Presiden juga bercerita, bagaimana saat itu, dirinya menelepon negara-negara yang terlebih dahulu terkena pandemi Covid-19.

“Kita belajar kepada negara lain, tetapi yang dimintai pendapat juga sama, mereka juga baru belajar. Belajar pada orang yang juga baru belajar,” kata Jokowi.

Pemerintah kemudian harus memutuskan untuk menjamin keselamatan rakyat. Sesuatu yang tidak mudah.

“Tidak mudah. Suasananya awal-awal mencekam, kejadian besok apa, kejadian bulan depan apa, tidak bisa dihitung dan tidak bisa diprediksi bagaimana ekonomi kita, tidak bisa diprediksi,” ujar Jokowi.(sulutonline)

Telah dibaca: 10

Budi Rarumangkay

Berita sejenis