Sinergitas Pemprov-Pemkot, 2 Objek Wisata ‘Baru’ Tingkatkan Ekonomi Warga Manado

Manado – Perlahan tapi pasti, sinergitas antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado mulai berdampak positif pada warga.

Praktis di semua sektor, khususnya pelayanan serta memperkuat perekonomian masyarakat kecil, Pemprov dan Pemkot salalu berkolaborasi dengan baik.

Contoh teranyar hadirnya fasilitas publik yang baru dipugar total, yakni Pasar Bersehati Manado dan Malalayang Beach Walk (MBW), yang sudah beroperasi.

Menariknya dua tempat ini kini menjadi objek wisata ikonik warga Kota Manado dan Sulut plus meningkatkan ekonomi warga kecil Kota Manado.

Pasar Bersehati yang kini menjelma sebagai pasar modern bak mall itu, kini lebih bersih dengan penataan tempat jual tertata sesuai dengan bahan jualan di lantai 1 dan 2.

Dan tak ada lagi sampah berserakan hingga bau busuk yang membuat pembeli tak nyaman.

Bahkan kini menjadi tempat wisata baru karena dilengkapi dengan bangunan food court sendiri, yang menyediakan tempat kopi serta sejumlah rumah makan.

Begitu juga ada menara khusus yang kerap dijadikan spot foto dengan latar view Pemandangan Kota Manado, Jembatan Soekarno hingga sunset di Teluk Manado.

Ini berdampak pada pemasukan pedagang kecil yang meningkat, karena semakin banyak warga yang datang membeli di pasar yang berlokasi di Kelurahan Calaca itu.

“Banyak warga yang datang berbelanja, karena Pasar Bersehati sudah bersih dan tak bau busuk lagi. Juga menikmati tempat-tempat untuk foto-foto, pasti pendapatan kami ikut bertambah,” jelas Arjun, pedangan Barito di Pasar Bersehati.

“Hanya saja fasilitas penunjang seperti jalan masuk ke pasar sebaiknya cepat dibenahi,” saran pria yang tinggal di Tuminting itu.

Sedangkan tempat wisata di pantai Malalayang yang diberi nama Malalayang Beach Walk, kini juga menjadi ikon baru pariwisata Kota Tinutuan.

Pengunjung yang datang ke lokasi wisata sekira 1 Km lebih di pesisir pantai Malalayang itu semakin banyak, terlebih di hari Sabtu-Minggu dan hari libur.

Banyak spot untuk foto dengan latar belakang kota Manado, Teluk Manado, Pulau Bunaken dan Pulau Manado Tua.

Ada juga spot foto yang menjadi maskot di tempat tersebut menjadi incaran warga sebagai latar belakang berfoto.

Fasilitas penunjang mulai dari tempat duduk, berbagai wahana bermain anak-anak, hingga tempat bilas dan WC juga banyak disiapkan dengan dilengkapi air bersih yang lancar hingga fasilitas penerangan yang memadai saat malam hari.

Apalagi berbagai jenis makanan ringan dijual para pedagang kecil yang sudah menempati beberapa bangunan utama, harganya ekonomis.

Dampak positif bagi ekonomi masyarakat kecil adalah naiknya pendapatan para pegang.

“Sebulan sewanya per petak untuk pedagang adalah Rp2 jutaan, tapi dengan banyaknya pengunjung khusus di hari libur saja pendapatan kami naik berlipat-lipat,” ucap pedagang setempat.

Pun juga usaha kecil lain seperti penyewaan alat-alat permainan untuk anak-anak hingga orang dewasa juga laris manis.

Sedangkan warga yang memiliki lahan ikut kecipratan dengan menyewakan tempat parkir untuk kendaraan.

Pemprov dan Pemkot saat ini sedang fokus untuk menambah lebar jalan di lokasi MBW agar dapat mengatasi kemacetan.

Demikian juga pembagunan jalan Ring Road III Malalayang-Winangun juga terus digenjot untuk mengurai kemacetan.

Pemprov Sulut di bawah pimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) bersama Walikota Andrei Angouw SE serta Wakil Walikota dr Ricard Sualang (AA-RS) salaku top eksekutif di Pemkot, betul-betul bekerja keras untuk mendapatkan anggaran ratusan miliar dari pusat.

Untuk Pasar Bersehati menelan anggaran Rp58 miliar yang berpusat dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Sedangkan Pariwisata Malalayang yang berdiri di atas lahan 18.500 meter persegi, berkat lobi langsung Gubernur Olly Dondokambey ke Presiden RI Joko Widodo hingga Rp65,48 miliar dapat dikucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Jamak 2020-2022.

Menurut Gubernur Olly Dondokambey, keberadaan Malalayang Beach Walk mendapat perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo lewat instruksi langsung ke Kementerian PUPR yang melakukan penataan, dengan harapan dapat memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

“Harapan dari pemerintah, harapan besar tentunya dari pak presiden, mudah-mudahan tempat wisata ini bisa dijaga, dimanfaatkan bahkan dinikmati dengan baik oleh masyarakat,” kata Gubernur Olly.

“Mudah-mudahan nanti Pak Presiden bisa datang untuk meresmikan secara langsung tempat ini. Kalau sudah ramai, ekonomi bisa langsung berkembang,” tambahnya.

Kepada Pemkot Manado, Gubernur berpesan untuk dapat dengan baik menjalankan amanah yang diberikan oleh Pemerintah Pusat lewat pengelolaan kawasan tersebut, dalam pemanfaatan terkait sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Mari sama-sama kita jaga apa yang sudah pemerintah buat bagi kita semua, terlebih khusus masyarakat yang ada di daerah tepi Pantai Malalayang. Karena dampak ekonominya akan secara langsung kita rasakan. Kalau diatur dan dijaga dengan benar, manfaatnya akan sangat baik,” tandasnya.

Dia juga mengandalkan dua objek wisata ini bisa menjadi andalan baru bagi turis asing yang akan berkunung ke Manado.

“Karena mulai Desember, penerbangan dari Korea, Taiwan dan Tiongkok langsung ke Manado sudah dibuka, jadi ekonomi dan pariwisata pasti berkembang,” pungkasnya.(sulutonline)

Telah dibaca: 42

Budi Rarumangkay

Berita sejenis