Bazar UMKM, Ny Rita : Solusi Atasi Inflasi dan Stabilitas Harga

Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) gencar melaksananakan aktivitas pasar murah yang diinisiasi melalui gelar pangan murah dan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Harapannya, dapat menjaga inflasi, daya beli masyarakat maupun stabilitas harga pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut, secara khusus menggandeng TP-PKK Provinsi Sulut, dengan melibatkan 150 UMKM yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

UMKM tersebut disediakan tenda atau booth, sebagai ajang untuk menawarkan produk kepada masyarakat dengan harga terjangkau.

Ketua TP PKK Provinsi Sulut, Ny Rita Maya Dondokambey Tamuntuan mengatakan, kegiatan pangan murah dan bazar UMKM, dapat meringankan beban masyarakat.

“Masyarakat dapat memanfaatkan waktu selama tiga hari untuk berbelanja kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” ujarnya saat membuka kegiatan yang dipusatkan di Taman Kesatuan Bangsa pada Kamis (24/11/2022).

Diungkapkan Ny Rita, melalui giat pangan murah dan bazar UMKM, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya.

“Kegiatan ini dapat meminimalisasi terjadinya lonjakan harga yang biasanya terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Ini kesempatan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok,” katanya.

Pangan murah dan bazar UMKM sebut Ny Rita, akan dilaksanakan secara rutin. Terutama di hari-hari besar keagamaan.

“Kegiatan seperti ini akan dilaksanakan rutin setiap tahun, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru agar masyarakat dapat menikmati kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasar. Pada Idul Fitri nanti, kita juga akan melaksanakan hal yang sama,” tandasnya.

Ny Rita yang menyempatkan diri untuk mengelilingi booth penjualan UMKM. Dia mengakui, produk sudah semakin beragam dengan tampilan yang lebih menarik.

“Rata-rata kualitas packaging-nya sudah bagus. Semoga produk yang dibuat lebih baik lagi supaya pasar UMKM lebih diterima masyarakat,” ujarnya.

Peran perbankan atas UMKM saat ini, kata Ny Rita sudah semakin meningkat. Ada sejumlah bantuan yang dikucur, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bahkan BNI juga turut membantu dengan melakukan kurasi.

“BNI banyak membantu UMKM untuk proses kurasi,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut, Ronald Sorongan memberikan bantuan sebesar Rp300 ribu bagi 1.000 pelaku UMKM.

“Dana tersebut dimanfaatkan UMKM untuk belanja kebutuhan usahanya. Tetapi ada syaratnya, yakni bukti pembelian harus ditunjukkan kepada Dinas Koperasi dan UMKM,” katanya.

Pelaku UMKM yang merupakan binaan Dinas Koperasi dan UMKM, ungkapnya, diberikan kesempatan untuk melakukan pengurusan adminsitrasi Nomor Induk Berusaha (NIB), pelayanan Pajak Tanpa Denda, donor darah yang disiapkan PMI dan layanan KUR Bank SulutGo.

Sorongan menambahkan, para pelaku UMKM, hingga 14 Desember 2022 juga diberikan kesempatan untuk melakukan permohonan pengurusan izin usaha, yang total nilainya mencapai Rp5 juta.

“Proses izin ini sampai di tingkat halal. Jadi jangan lupa untuk memanfaatkannya. Karena hanya sampai 14 Desember 2022. Jika lewat dari tanggal tersebut, maka dana akan dikembalikan ke pusat,” imbaunya.

Masih pada program yang sama, pelaku UMKM juga diberikan dana sebesar Rp250 ribu untuk penggantian ongkos kirim atau ongkir.

“Setiap pelaku UMKM akan diberikan ongkir sebesar Rp250 ribu. Ini juga harus dibuktikan dengan nota,” imbuhnya.

Terlihat dalam giat pangan murah dan bazar UMKM dibanjiri masyarakat yang membeli bahan pokok. Untuk beras Merpati kemasan 5 kg dijual dengan harga Rp47.500, telur per baki Rp41 ribu, bawang merah Rp29 ribu per kg, dan minyak goreng Rp14.000 per liter.(sulutonline)

Telah dibaca: 69

Budi Rarumangkay

Berita sejenis