Daya Tarik Korsel Untuk Sulut Gubernur Olly Dondokambey Sepakati Bersama Maskapai Jeju Air

Manado – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey akhirnya mendandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan JEJU Air, Maskapai asal Korea Selatan (Korsel).

Penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) antara Pemerintah Provinsi Sulut dan JEJU Air ini dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (RI) di Seoul, Jumat (16/9/2022) pukul 14.53 WITA dan disaksikan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri.

Pemerintah Provinsi Sulut dan maskapai penerbangan Jeju Air, sepakat menjalin kerja sama dengan membuka penerbangan langsung dari Korsel ke Manado.

Gubernur Olly pada sebelum penandatangannan Mou mengatakan, kerja sama antara JEJU Air dan Pemerintah Provinsi Sulut berpontensi besar.

Mengawali dengan pepatah “tidak dikenal tidak disayang,” Gubernur Olly pun memperkenalkan kelebihan Sulawesi Utara disana. Termasuk potensi Nyiur Melambai.

“Menjadi daya tarik Sulawesi Utara dengan Korea sangat dekat, karena jarak tempu (menggunakan pesawat) antara Jeju ke Sulawesi Utara kurang lebih 5 jam,” kata Gubernur Olly.

Selain itu, kata Gubernur Olly, jika dengan perjalanan laut itu sangat dekat dari Korea Selatan ke pelabuhan Bitung.

“Saya perlu informasikan pelabuhan Bitung adalah pelabuhan alam. Diapit dua pulau, selain indah pelabuhan ini tidak terganggu arus dan angin maupun perubahan cuaca yang ada,” kata Olly Dondokambey.

Ia juga mengajak Busan Port Authority berivestasi di Bitung dengan potensi besarnya.

“Dan Bitung sudah ada daerah ekonomi khusus (KEK Bitung) daerahnya sampai ke pantai,” terangnya.

Olly Dondokambey juga mengisahkan Perang Dunia II, dimana Bitung diperebutkan Jepang da AS untuk menjadi tempat persinggahan.

“Tempat ini dekat untuk mencapai Asia Pasifik,” kata Gubernur Olly.

Selain itu, menurut Olly, hal menarik lainnya, Jarak antara pelabuhan Bitung dan Bandara Sam Ratulangi Manado sangat dekat.

“Untuk mencapai pelabuahan Bitung dari Sam Ratulangi hanya butu waktu sekitar 40 menit.”

“Sekarang pelabuhan Bitung dan Bandara Sam Ratulangi mendapat fasilitas Operasi 24 jam, dan bebas visa,” tambahnya.

Potensi Sulut lainnya juga dipaparkan Gubernur berprestasi ini.

Dari ekonomi Nyiur Melambai, geopolitik, geostrategi, pariwisata hingga kesiapan infrastruktur, fasilitas hotel serta fasilitas lainnya.

Dimana sejak kepemimpinannya, perekononian sulut semakin bertumbuh dan maju. Dimana atas inisiasinya, Pemprov Sulut bekerja sama dengan Lion Air dan MM Trevel membuka rute penerbangan langsung dari kota-kota di Cina ke Manado, dan kerjasama ini meningkatkan perekonomian kedua negara, namun karena Pandemi Covid-19, kunjungan turis ke Sulut dan kerjasama terganggu.

“Sebelum Covid-19, 200 ribu lebih turis dari Cina datang di Sulawesi Utara,” katanya.

Disisi lain, Sulut terletak di dua provinsi penghasil nikel, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Bahkan menurut Gubernur Olly, Hyunday sudah berinvestasi disana.

Gubernur Olly pun optimis kerja sama yang dibangun ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Olly sedikit membeberkan bahwa warga Sulut, orang Manado suka jalan-jalan. Dan Ia pastikan mereka nantinya datang juga ke Korsel.

Menurutnya, warga Jeju, warga Korsel ada kesamaan dengan warga Sulut.

“Saya lihat di Jeju banyak fasilitas yang di sukai orang Manado. Minuman juga (ada) kesamaan, kalau di sini ada Soju di Sulut ada Captikus,” kata Gubernur Olly dengan nada mempromosikan minuman khas Minahasa.

Olehnya Gubernur Olly bergarap, dalam waktu dekat CEO JEJU Air, E Baek Kim dapat berkunjung ke Sulut, melihat langsung potensi Sulut, sembari berharap kerja sama ini dapat berjalan lancar.

CEO Jeju Air, E Baek Kim, dalam sambutannya, menekankan bahwa wisata alam Indonesia, khususnya Provinsi Sulawesi Utara sangat dikenal oleh masyarakat Korsel. Sejauh ini, hanya terdapat 23 kali penerbangan oleh maskapai Korsel ke Indonesia. Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, Jeju Air akan mengupayakan pembukaan rute ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bali, Lombok, Yogyakarta dan Jakarta.

Penandatanganan MoU akan ditindaklanjuti dengan pembukaan rute dari Bandar Udara di Korsel seperti Incheon, Busan dan Jeju ke Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado sebelum akhir tahun 2022. Hal ini dilakukan menjelang Peringatan 50 Tahun Hubungan Bilateral RI-Korsel di tahun 2023.

Penandatanganan dihadiri oleh Walikota Bitung, Maurits Mantiri, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Rocky Wowor, Kadis Pariwisata Sulut, Henry Kaitjily, wakil Jeju Air dan KBRI Seoul. Wakil-wakil dari Pemprov Sulut hadir secara daring.(Advetorial Kominfo Sulut)

Telah dibaca: 755

Budi Rarumangkay

Berita sejenis