Manado –Penghujung Tahun Anggaran 2022, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Provinsi Sulawesi Utara memaparkan capaian kinerja dan program serta prestasi pada Rapat Koordinasi Program/Kegiatan DAK Fisik Tahun 2022 bertempat di Big Fish Resto Manado, Selasa (13/12/2022).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi Sulut, Dr Ir Tienneke Adam MSi mengatakan, indikator kinerja produksi perikanan untuk jumlah produksi tangkap sebagaimana target untuk tahun 2022 sebesar 971.185 ton, sementara terealisasi pada triwulan III, sebesar 625.000 ton, baik produksi perikanan tangkap maupun produksi perikanan budidaya.
Kadis KP ini berharap, hingga Desember 2022, target itu bisa tercapai, bahkan melampaui target yang ditetapkan.
Tienneke Adam pun membeberkan bahwa Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang ditarget 104 justru naik menjadi 110,14 dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI) 95,70 masih dibawah 100, akibat harga pasaran pakan ikan, terbilang terlalu mahal. Hal ini berpengaruh pada capaian target NTPI.
Selain itu, realisasi PAD instansi ini hingga November 2022, ditarget sebesar Rp.1.980.115.200, justru melampaui hingga Rp.2.539.932.573, atau naik 128% dari target.
Meskipun capaian tersebut dapat dilakukan dengan didukung 7 UPT DKP Sulut, akan tetapi ia mengakui bahwa masih ada sejumlah UPT yang belum mencapai target.
Hal ini, selain disebabkan anggaran terlalu minim, juga kondisi yang belum terlalu normal.
“Ada beberapa UPT yang memang belum dapat mencapai target yang diberikan. Namun ada satu UPT yaitu Balai Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan ini dari target yang diberikan sebesar Rp175 juta, namun realisasinya bisa mencapai Rp213 juta atau naik 121,86 persen,” ungkap Tienneke Adam.
Ia juga menyentil soal Kepatuhan Usaha yang ditarget 96 persen, namun hanya bisa dicapai sebesar 90 persen.
Hal ini disebabkan terdapatnya 28 kapal perikanan yang dokumennya dipalsukan oleh pengurus kapal itu sendiri.
Untuk DAK Fisik digunakan pada program pembangunan pelabuhan dan budidaya perikanan.
Ada sejumlah bantuan yang diberikan kepada kelompok usaha perikanan seperti penerapan budidaya sistem bioflok. Sistem ini diterapkan di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dan Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Hal ini diterapkan pada perikanan air tawar, terutama ikan jenis lele dan nila, karena mampu meningkatkan produktivitas hasil perikanan yang lebih tinggi.
Selain itu, terdapat juga bantuan 13 unit motor tempel untuk kelompok nelayan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Bantuan alat Rumpon dan Cool Box bagi penjaja ikan di Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Manado, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Ada juga paket bantuan bagi kelompok masyarakat pengawas, diantaranya di Kabupaten Kepulauan Sangihe, karena di Sangihe ada kawasan konservasi.
Penetapan kawasan konservasi ini ikut melibatkan kementerian terkait dan pihak NGO. Ditargetkan pula ada 13 Kabupaten/Kota memiliki wilayah konservasi.
Kadis KP Tienneke Adam pun ikut memaparkan Kegiatan Strategis pada tahun 2022, seperti Direct Call Ekspor dengan maskapai Garuda untuk hasil-hasil perikanan Sulut dan daerah sekitar.
Gerakan Masyarakat Makan Ikan juga menjadi kegiatan strategis, selain untuk meminimalisir kasus stunting (bekerjasama dengan TP PKK Sulut, kegiatan ini juga dieksplor dalam iven Makan Sasimi yang berhasil meraih Rekor MURI. Sebanyak 508 Kg Sasimi disantap 6.608 orang yang datang di iven itu. Prestasi Rekor MURI juga diraih Pemprov Sulut dalam hajatan Likupang Fishing Tournamen memperebutkan Piala Presiden, yang menghadirkan pemancing terbanyak.
“Ini semua kami persembahkan untuk Kepemimpinan Gubernur Sulut, bapak Olly Dondokambey SE dan bapak Drs Steven OE Kandouw, untuk Sulut Hebat,” tutup Kadis KP Sulut Tienneke Adam.
Kegiatan ini ikut menghadirkan narasumber dari UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ada di Sulut.(sulutonline)