HAPUA Audit Summit 2024: PLN Perkuat Audit Internal untuk Akselerasi Transisi Energi

PT PLN (Persero) terus menjalin kolaborasi untuk meningkatkan audit internal dalam agenda HAPUA Audit Summit 2024 di Jakarta, Rabu (7/8). Langkah ini dalam rangka memastikan transisi energi berjalan adil dan berkelanjutan hingga tercapai Net Zero Emissions (NZE) di 2060.

HAPUA atau Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities adalah organisasi kelistrikan yang diakui di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto mengatakan, transisi energi adalah agenda yang penting bagi seluruh negara di dunia. Oleh sebab itu, setiap negara perlu menjalin kolaborasi demi memastikan peralihan dari energi berbasis fosil ke energi ramah lingkungan.

Didi juga menyinggung pentingnya berkolaborasi dalam audit terkait Environmental, Social and Governance (ESG) untuk menyukseskan transisi energi.

“ESG dan audit memiliki peran yang sangat penting saat ini. Saya yakin setiap perusahaan di sini memiliki pengalaman masing-masing dalam hal audit dan ESG. Itulah sebabnya kita bertemu dengan harapan semua dapat berbagi pengalaman,” ujar Didi dalam HAPUA Audit Summit 2024 dengan tema “Strengthening Internal Audit’s Role in Accelerating Sustainable Energy Transition”, di Jakarta, (7/8).

Dia menilai bahwa sangat penting untuk perusahaan menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme audit. Selain itu, perusahaan juga perlu berbagi strategi dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan kemampuan kolektif menghadapi perubahan iklim.

“Dengan berbagi pengalaman dan pelajaran yang dipetik dari hambatan signifikan di sektor energi, kita dapat secara kolektif meningkatkan kemampuan dan ketahanan kita. Lanskap audit yang berkembang pesat, didorong oleh kemajuan teknologi, dan persyaratan regulasi yang mendukung akan menghadirkan peluang,” ungkapnya.

Kepala Satuan Pengawasan Intern PLN, Sulistyo Biantoro mengatakan, selaku tuan rumah HAPUA Audit Summit 2024, PLN melihat bahwa peran audit internal semakin penting untuk menghadapi berbagai tantangan transisi energi. Audit internal diharapkan bisa memberikan penilaian independen dan objektif terhadap efektivitas operasional, pengendalian internal, dan tata kelola perusahaan.

“Peran audit internal, peran signifikan audit internal dalam mengawasi transisi energi. Kita memahami bahwa kita menginginkan tidak hanya transisi energi, tetapi kita menginginkan transisi energi yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya Sulistyo.

Dia menambahkan bahwa auditor internal bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses transisi energi dipantau dengan cermat dan risikonya dapat diidentifikasi serta dikelola dengan baik.

Sulistyo juga berharap dengan adanya kegiatan HAPUA Audit Summit 2024 dapat membuka kesempatan melalui kolaborasi dari berbagai pihak dalam mengembangkan program strategis lebih banyak lagi.

“Acara ini akan membuka jalan untuk kemitraan lain, kolaborasi lain yang dapat dikembangkan untuk program strategis yang lebih banyak. Tidak hanya terkait dengan audit internal, tetapi juga berbagai program yang implementasinya bermanfaat bagi organisasi kita,” imbuhnya.

Head of ESG Intelligence Reporting Centre – PPA FEB UI, Elvia R. Shauki mengatakan, peran auditor internal sangat penting untuk meningkatkan kinerja transisi energi dan aksi iklim perusahaan. Auditor internal harus memastikan bahwa rencana transisi energi perusahaan telah sesuai dan tidak ada kesalahan dalam manajemen energi.

“Salah satu aspek keberlanjutan tentang isu iklim, International Financial Reporting Standards (IFRS) 2 adalah standar khusus. Standar yang dirancang khusus untuk apa pun yang terkait dengan perubahan iklim. Jadi, peran auditor internal, sangat penting bagi kita adalah untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan,” ungkapnya.

Elvia mengatakan bahwa auditor internal harus berada di garis depan dalam mengelola risiko terkait iklim dan memastikan bahwa risiko ini termasuk dalam pernyataan risiko organisasi.

“Tantangannya adalah bahwa audit internal harus berada di garis depan untuk mengelola risiko terkait iklim. Jika Anda sudah melakukan pekerjaan ini, Anda harus memastikan bahwa komunikasi Anda kepada para pemangku kepentingan sangat kuat, karena ada banyak tantangan,” pungkasnya.  (Sulutonline)

Telah dibaca: 4

Sulut Online

Berita sejenis