MOR-HJP Siapkan Program Brilian Bagi Kaum Milenial Untuk Tekan Angka Pengangguran

Manado-Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, angka pengangguran di kota Manado sangat tinggi, terlebih di kalangan pemuda atau kaum milenial.

Kondisi ini mendapat perhatian serius bagi pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw (MOR-HJP), sosok profesional muda dan berpengamanan ini.

Hal tersebut tertuang dalam 14 Program Unggulan yang sudah disiapkan paslon nomor urut 3 yang diusung Partai Demokrat, PAN dan PKB ini.

“Saya dan sahabat saya pak HJP mempunyai 14 Program Unggulan. Salah satu programnya menyediakan pelatihan, Job Center dan Coworking Space bagi Pemuda atau yang dikenal dengan sebutan kaum milenial,” ujar MOR.

Ia meyakini, program tersebut akan mampu menekan angka pengangguran yang cukup tinggi di kota Manado.

“Selama ini pemerintah telah berhasil menekan angka kemiskinan di kota Manado sebagai yang paling rendah di Sulut. Tapi di sisi lain angka pengangguran di Manado masih yang tertinggi di Sulut. Apalagi akibat pandemi Covid-19 saat ini akan menambah angka penganggutan, mengingat banyak yang kehilangan pekerjaan,” jelasnya.

Karena itu, MOR mengaku dirinya dan HJP merasa perlu menetapkan program pelatihan, job center dan coworking space dalam 14 program unggulan mereka.

“Program ini ditujukan kepada muda-mudi di kota Manado. Kenapa generasi muda? Karena hampir setengah dari total pengangguran berusia muda. Angka usia muda ini tergolong kelompok usia yang sangat produktif,” katanya.

Dljelaskan MOR, program pelatihan ini penting karena banyak siswa dan mahasiswa setelah lulus tidak langsung bekerja karena tidak memiliki keterampilan.

“Kami akan menyiapkan pelatihan bagi mereka. Pengetahuan dan keterampilan mereka diasa lewat pelatihan sekitar 3 bulan sebelum terjun bekerja. Dan pelatihan ini tidak dipungut biaya alias gratis,” paparnya.

Sementara Job Center, menurut MOR, dimaksudkan sebagai wadah pertukaran informasi dan jaringan diantara client-mentor-talent (klien-pelatih-bakat, red) yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem freelancer (pekerja lepas, red) yang kompetitif dan kondusif.

“Nantinya Job Center akan melibatkan puluhan mentor dan talent. Ada yang dari digital marketing, social media management, sound specialist, game developer, event organizer, web development, content creator, travel photo blogger, dan sebagainya. Ini semua akan disiapkan pemerintah,” bebernya.

Sedangkan Coworking Space, dikatakan MOR, merupakan ruang kerja baru di mana pengguna bekerja dengan orang-orang lain dari perusahaan atau organisasi yang berbeda di satu tempat.

“Di coworking space setiap individu dapat lebih aktif berinteraksi dan tidak menutup kemungkinan untuk membentuk networking hingga menjadi sebuah partnership di masa depan. Coworking Space ditawarkan sebagai solusi bagi siapa saja yang ingin bekerja dengan manfaat lebih besar dan biaya yang lebih kecil. Pastinya, banyak keutungan jika bekerja di coworking space dibanding bekerja di gedung atau perkantoran biasa,” tandasnya.(tim/sulutonline)

Telah dibaca: 42

Budi Rarumangkay

Berita sejenis