Manado – Mengawali tugas sebagai Kapolda Sulut yang baru, Irjen Pol Hoyke H Langie tancap gas langsung lakukan penegakan hukum melalui kerja pemberantasan korupsi.
Misi dalam Asta Cita yang dikumandangkan Presiden Prabowo Subianto jadi dalil Kapolda Royke Langie dalam upaya jadikan pemerintahan di Sulut yang bersih dari tindak pidana korupsi.
Namun, sejumlah kejadian belakangan ini, berupa pengakuan warga, serta video intimidasi yang dilakukan oknum kepolisian agar memilih pasangan calon tertentu, membuyarkan harapan netralitas aparat negara mengawal Pilkada serentak yang aman, nyaman, adil dan jujur.
Pemeriksaan pemimpin GMIM untuk mengorek dana hibah miliaran rupiah yang dilakukan penyidik Polda Sulut telah memicu kontroversi, meskipun Kapolda Royke Langie melakukan klarifikasi bahwa tindakan tersebut murni penegakkan hukum, bukan pesanan kelompok tertentu.
“Saya cinta GMIM. Orang tua saya Pelsus. Pemeriksaan dana hibah GMIM untuk mengembalikan marwah GMIM,” demikian salah satu klarifikasi Kapolda. (Sulutonline)