Manado – Untuk kesekian kalinya Provinsi Sulut (Sulawesi Utara) dinobatkan sebagai daerah tingkat Provinsi dengan indeks kerukunan beragama tertinggi. Kali ini, Provinsi Sulut di bawah kepemimpinan OD-SK (Olly Dondokambey-Steven Kandouw) sebagai guebrnur dan wakil, kembali menerima penghargaan Pelopor Toleransi dan Kerukunan.
“Kita bersyukur karena Sulawesi Utara selalu bisa menjaga toleransi dan kerukunan. Kita juga dapat penilaian dalam rangka Kerukunan Beragama di Sulawesi Utara dan mendapat nilai baik di antara provinsi-provinsi lain,” kata Gubernur Olly Dondokambey, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi yang disiarkan salah satu Stasiun TV Nasional.
Menurut Olly, capaian yang diperoleh berkat kerja sama masyarakat Sulawesi Utara dan Forkopimda (Forum Pimpinan Daerah), dalam rangka merangkai kebhinekaan di Provinsi Sulawesi Utara.
“Sejak dahulu, masyarakat Sulawesi Utara memiliki nilai kearifan lokal dalam bingkai satu filosofi. Salah satunya oleh pahlawan nasional kita Doktor Sam Ratulangi, yang mengatakan ‘Manusia hidup untuk memanusiakan manusia yang lain’. Filosofi hidup inilah yang diterapkan oleh seluruh kepala daerah di Provinsi Sulawesi Utara sampai saat ini,” bebernya.
Di sisi lain, masyarakat Sulawesi Utara selalu menjaga toleransi dalam pembangunan daerah, yang senantiasa melibatkan peran wadah FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) maupun organisasi-organisasi masyarakat.
“Termasuk juga bersama-sama dalam rangka mensosialisasikan program-program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Olly.
Orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini juga bangga dengan semboyan hidup masyarakat, sehingga kesadaran tentang filosofi dari para pemuka-pemuka dan tokoh-tokoh masyarakat Sulawesi Utara selalu dijaga.
“Dengan semboyan yang membudaya inilah, membuat kondusifitas masyarakat aman dan damai. Ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat Sulawesi Utara, termasuk iklim investasi yang didalamnya sektor pariwisata,” sebutnya.
Olly mengakui, banyak tantangan untuk memelihara kerukunan beragama di Sulawesi Utara, sehingga dibutuhkan kerja sama antar umat beragama untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul. Tantangan itu termasuk tantangan ideologi trans nasional.
Untuk mengatasi itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selalu meningkatkan internalisasi nilai empat pilar, yaitu Pancasila, Undang-Undang, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Ini yang selalu kita sosialisasikan dari tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA,” pungkasnya.
Diketahui, Provinsi Sulawesi Utara menerima penghargaan Harmony Award pada 2021 dan 2022 dari Kementrian Agama Republik Indonesia melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama.(sulutonline)