BI Sulut : Perekonomian Sulut Tumbuh 5,42% (YoY) Dan Menjadi Salah Satu Dari 9 Provinsi Pertumbuhan Lebih Tinggi Dari Nasional

Manado – Perekonomian Sulut Tumbuh 5,42% (YoY) dan menjadi salah satu dari 9 provinsi yang pertumbuhannya lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 5,31% (yoy).

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko pada High Level Meeting yang digelar Bank Indonesia (BI), Kamis (16/3/2023) di Kantor Perwakilan BI Sulawesi Utara.

Pemulihan perekonomian Sulut, kata Prasmuko, dimungkinkan oleh penanganan kasus Covid-19 yang terus membaik. Dengan demikian, memungkinkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat tumbuh.

“Dari sisi permintaan, kinerja perekonomian Sulut didukung oleh menguatnya kinerja Konsumsi Rumah Tangga dan ekspor khususnya komoditas minyak nabati sejalan dengan kenaikan harga komoditas ditengah permintaan dari negara mitra yang tetap terjaga,” bebernya.

High Level Meeting (HLM) digelar, Kali ini khusus Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Minahasa Tenggara (Mitra). Kegiatan yang diprakasai Bank Indonesia (BI) ini dilaksanakan di Kantor Perwakilan BI Sulawesi Utara.

Rapat ini dipimpin Kepala KPw BI Sulut, Andry Prasmuko, dan dihadiri Wakil Bupati Mitra Yoke Legi, serta anggota TPID dan TP2DD Mitra.

Khusus di Mitra, perekonomian pada 2022 tumbuh 5,30% (yoy). “Struktur perekonomian Mitra relatif beragam di berbagai sektor ekonomi, dengan sektor pertanian dan konstruksi menjadi dua sektor terbesar. Pada 2022, sektor transportasi dan pertanian mencatatkan pertumbuhan tertinggi,” ungkapnya.

Pertumbuhan Ekonomi di Mitra, berjalan lurus dengan indikator kesejahteraan yang terus menunjukkan perbaikan.

“Persentase pengangguran lebih rendah dari tingkat provinsi. Sementara itu, persentase penduduk miskin juga terus mengalami penurunan meski masih lebih tinggi dari provinsi,” urainua.

Sementara itu dari sisi fiskal, Prasmuko menuturkan, rasio kemandirian Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2022 cenderung rendah. Realisasi pendapatan dan belanja APBD 2022 juga cenderung lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meski telah terdapat menurunan pagu/anggaran pendapatan dan belanja.

“Meninjau kinerja sistem keuangan, Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Kabupaten Minahasa Tenggara pada Januari 2023 mengalami peningkatan sebesar 0,11% (yoy), dan penyaluran kredit cenderung stabil. Secara sektoral, penyaluran kredit terbesar Kabupaten Minahasa Tenggara terdapat pada Sektor Administrasi Pemerintah,” bebernya.

“Di sisi lain, rasio NPL Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami kenaikan dari 2,43% menjadi 2,53% pada Januari 2023,” sambung Prasmuko.

Ia juga meminta TPID Mitra untuk segera memasukan kegiatan selama 2022.

“Kami juga mengingatkan kembali untuk seluruh anggota TPID Kabupaten Minahasa Tenggara dapat bekerja sama dalam mengumpulkan dokumentasi kegiatan TPID sepanjang 2022 yang lalu, serta menuliskan ringkasan program unggulan yang telah dijalankan oleh TPID. Kami juga bersedia untuk bekerja sama dalam penyediaan data untuk memperkuat laporan. Laporan ini kami harap tidak melewati tenggat waktu yang diminta yaitu pada 31 Maret 2023,” tukasnya.

Laporan tersebut segera dimasukan sebelum tenggat waktu yang diberikan karena akan ada penilaian TPID Award.

“Kinerja TPID selama satu tahun ini akan dievaluasi dan dikompetisikan dalam TPID Awards. Kriteria penilaian TPID Awards telah disampaikan melalui surat Kemendagri, dengan tenggat waktu penyampaian tanggal 31 Maret 2023,” pungkasnya lagi.(sulutonline)

Telah dibaca: 64

Budi Rarumangkay

Berita sejenis