Bagian Garda Terdepan, Ibu Rita Menjahit Masker, dr Devi Turun Langsung Rawat ODP


Manado-Tidak mau hanya berdiam diri disaat semua harus bekerja dari rumah (Work From Home), kedua sosok wanita yakni Rita Dondokambey-Tamuntuan istri dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Kartika Devi Kandouw-Tanos yang merupakan istri dari Wakil Gubernur Steven Kandouw itu pun jadi bagian ‘Garda Terdepan’ ikut serta menyumbangkan tenaga sebagai bentuk kepedulian dan meringankan beban masyarakat ditengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

Apa yang kedua srikandi itu berikan? Dari pantauan dan informasi yang diterima wartawan, Sabtu (18/04/2020) tadi, oleh Rita pada sebelumnya selain telah menyumbangkan bantuan pribadi keluarga Dondokambey-Tamuntuan, juga ternyata dalam proses pembuatan masker, istri gubernur itu pun terlibat langsung proses menjahit bersama para sejumlah penjahit dan kerabatnya, yang hingga kini terus bekerja (menjahit masker) u untuk disumbangkan ke medis di rumah-rumah sakit dan rumah singgah.

Lain halnya pula dengan istri dari Wagub Kandouw yakni dr Devi, dengan keahlian medisnya pun dirinya turun langsung menggunakan Alat Pelengkap Diri (APD) untuk memantau kondisi hingga merawat para Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Rumah Singgah Bandiklat Maumbi.

“Ya,harus bergantian dengan tenaga medis lainnya untuk bertugas di Rumah Singgah dan saya juga sudah bertugas sejak rumah singgah beroperasi, itu wajib bertugas dua hari dalam sepekan,” terang Devi.

“Kebetulan juga ada rapat dan pertemuan di Biro Kesra yang masih dipending karena pandemi Covid-19, jadi ini sudah menjadi panggilan sebagai seorang dokter,” sambungnya yang juga merupakan ibu dari ketiga anak, Ernesto, Abigail dan Oswaldo Kandouw itu.

Dalam menjalankan tugasnya, tim medis di rumah singgah atau rumah isolasi tersebut, menangani semuanya.

“Semua kebutuhan ditangani termasuk kalau ada keluhan dari para ODP, melakukan pemeriksaan tensi, suhu tubuh juga pemberian obat-obatan, vitamin dan memonitor kesehatan mereka. Dokter dan perawat standby 24 jam dibagi 3 shift per hari,” ungkapnya yang menambahkan satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah, dalam menjaga ODP baginya adalah dukungan secara moril.

“Yang utama juga torang (kita) bisa memotivasi dorang (mereka) supaya juga hidup sehat dan mencoba menikmati masa isolasi 14 hari itu,” imbuh Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sulut ini lagi.

Dalam melaksanakan tugas, tim medis dan paramedis setiap kali masuk di ruang isolasi harus mengikuti protap pemakaian alat pelindung diri (APD) yang sudah ditentukan.

“Makanan dijamin di sana tiga kali sehari plus snack juga vitamin, sehingga kondisi kita tenaga medis terjaga,” sambungnya yang berharap dengan gotong royong dan bersatu-padu, maka badai Covid-19 pasti bisa kita lewati.

“Kalau sama-sama bergotong royong, kita pasti bisa lewati ini. Semua punya porsinya masing-masing, dan inilah kesempatan bagi yang berkelebihan untuk membantu yang berkekurangan agar masa sulit ini dapat kita lewati bersama-sama,” kunci dr Devi, apaan akrab istri wagub itu.(tim/sulutonline)

Telah dibaca: 341

Budi Rarumangkay

Berita sejenis