Buka Peningkatan Kompetensi Guru, Wagub Kandouw: Indeks Pendidikan di Sulut Harus Naik

IMG_2092.jpeg

Manado-Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut) berkolaborasi melaksanakan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SMA dan SMK.

Kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur Sulut di Aula Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut, Rabu (31/5).

IMG_2093.jpeg

Pada kesempatan itu, Steven Kandouw menegaskan, guru harus akuntabel dan punya kapabilitas.

“Tanpa itu negara hancur. Jadi tidak ada tawar menawar. Yang tidak mampu out,” tegas Steven Kandouw.

Adapun saat ini terdapat 500 dari 7000 guru yang mengikuti Peningkatan Kompetensi. Wagub Steven Kandouw kembali membeberkan arahan Gubernur yakni semua indeks pendidikan di Sulut harus naik.

IMG_2094.jpeg

“Kompetensi dan lain-lain. Harus lebih fokus lagi. Mulai sekarang Kepala Dinas Pendidikan konsenterasi untuk peningkatan kompetensi guru. Karena maunya Pak Gubernur tahun ini peningkatan SDM,” ujar dia.

Ia berharap, kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SMA dan SMK dilaksanakan tiap tahun supaya tuntas untuk 7000 guru.

IMG_2095.jpeg

“Kadis Pendidikan konsentrasi di situ. Waktunya biar saja habis di pendidikan urus guru-guru dan anak-anak. Terima kasih sekali untuk BPMP Sulut yang mau bersama-sama Pemprov  menngkatkan mutu pendidikan di Sulut,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Kepala BPMP Sulut Febry Dien ST M.Inf Tech (Man) Kemendikbudristek RI saat ini sedang fokus dengan kemitraan.

IMG_2096.jpeg

Sementara untuk BPMP se-Indonesia mendapatkan tugas khusus sebagai duta Kemendikbudristek. Untuk semua kebijakan Kemendikbudristek disosialisasikan dan diadvokasi oleh BPMP.

Teranyar,  ruang lingkup BPMP mendapat tugas tambahan dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK sampai Dikmas, sehingga menjadikan ruang lingkup BPMP Sulut makin luas.

“Untuk persoalan pendidikan di Sulut sempat terjadi perubahan paradigma yang diakibatkan pandemi covid-19 bertepatan dengan demand pendidikan yang sedang turun,” beber Febry Dien.

IMG_2097.jpeg

Untuk menjawab itu, BPMP bermitra dengan Pemprov Sulut menyelesaikan masalah yang terjadi di daerah. 

“Bersama Sekretaris Daerah Provinsi yang daat ini menjabat Kepala Dinas Pendidikan Daerah Pak Steve Kepel, kita bergerak cepat bekerja sesuai apa yang diinginkan pimpinan daerah,” jelasnya.

Dien mengakui memang perlu adanya upaya percepatan peningkatan mutu pendidikan.

“Dni adalah angkatan pertama yang sudah selesai dan angkatan kedua yang baru masuk. Peningkatan anak-anak O2SN langsung dilakukan,” ujarnya.

Lewat Peningkatan Kompetensi Guru, Febry Dien menyebut hal ini juga membuktikan Kemendikbudristek peduli terhadap daerah. 

“Karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab Dinas Pendidikan, Kemendikbudristek, tetapi juga masyarakat,” ucapnya.

Ia juga menyentil mengenai digitalisasi pendidikan merupakan upaya yang dilakukan agar pendidikan di daerah makin melambung.

“Data menunjukan, daerah yang punya komitmen untuk pengembangan digitaliasi pendidikan atau disebut champion yakni Sulawesi Utara sebagai nomor satu. Jadi kita bukan hanya sedang terpuruk, tetapi prestasi Sulut untuk beberapa dashboard atau kinerja yang diukur oleh Kemendikbudristek meningkat pesat,” terangnya.

Ia menjelaskan, Kemendikbudristek punya beberapa dashboard yang dilakukan, contohnya pemanfaatan platform merdeka belajar di Sulut meningkat pada dua minggu ini. Apalagi kalau kita buat satu tahun.

“Saya yakin 80 persen guru mengakses merdeka belajar. Tugas dari Wagub Steven Kandouw akan dilaporkan pada bulan Desember bahwa kami telah sesuai target,” tegasnya.

Ia juga mendorong kabupaten/kota mengakses merdeka belajar. 

“Implementasi kabupaten/kota kalau tidak ditingkatkan, kumulasinya Provinsi Sulut. Makanya yang kena tentunya Sulut. Makanya ada sinergi antar kabupaten/kota yang dijembatani BPMP Sulut,” tandasnya.

Hadir dalam Peningkatan Kompetensi Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Jenjang SMA dan SMK, Sekprov Sulut Steve Kepel, sejumlah pejabat eselon dua, guru-guru, Google for Education serta para siswa-siswi O2SN. (*/ SulutOnline )

Telah dibaca: 264

Sulut Online

Berita sejenis