Manado – Pemprov Sulut (Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara) terus mematangkan persiapan penerbangan pertama Manado-Narita Jepang. Hal ini terpantau dengan dilaksanakannya Rakor (Rapat Koordinasi) yang berlangsung di Ruang F.J. Tumbelaka, Senin (27/2/2023).
Dalam Rakor yang dipimpin Sekdaprov Sulut Steve Kepel, didampingi Asisten II Praseno Hadi itu, dibahas terkait penerbangan reguler dan kargo yang nantinya akan menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia.
Sekdaprov Steve Kepel meminta semua stakeholder mensukseskan penerbangan perdana Manado-Narita Jepang, yang merupakan penerbangan reguler setiap Minggu.
“Nantinya penerbangan perdana dari Manado-Narita Jepang dilakukan pada Kamis 2 Maret 2023, pukul 02.00 WITA,” ungkapnya.
Kepel berharap pihak agensi tidak khawatir, karena penerbangan Garuda Indonesia dari Manado ke Jepang akan dilakukan setiap minggu.
“Saya meminta pihak agensi dapat bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk melakukan promosi, supaya banyak warga berwisata ke Narita Jepang,” imbuhnya.
Selain penumpang, juga ada kargo barang ke Jepang. Akan ada banyak barang yang diekspor ke Jepang, salah satunya ikan tuna.
“Ikan tuna bukan hanya dari Sulut, tapi dari luar Sulut sudah ada yang menghubungi. Seperti Gorontalo, yang juga berminat dieskpor ke Jepang. Begitu juga daerah lain,” ungkap Kepel.
Di tempat yang sama, Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata Dino Gobel mengatakan, penerbangan perdana ke luar negeri ini merupakan sejarah bagi Pemprov Sulut.
“Karena pasca pandemi, Pemprov Sulut membuka gerbang pasifik dengan penerbangan Manado-Jepang. Ini merupakan langkah inovasi yang dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakan ekonomi Sulut,” sebutnya.
Selain itu, untuk mendukung program Pemprov Sulut, gubernur sudah menyetujui kredit wisata bagi ASN untuk perjalanan ke Jepang.
“Ini kerja sama PT. PBR Prisma Dana untuk mendukung program ini,” ujar Dino.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Sulut Henry Kaitjily menambahkan, sudah menjadi kewajiban seluruh stakeholder untuk mensukseskan agenda pariwisata ini. Sebab, selama ini ada komplain dari para turis yang berkunjung di Sulut, berkaitan dengan proses yang sangat berbeda dengan daerah lain.
“Nah, di sini kita harus samakan. Memang kita mengikuti aturan, tapi lebih fleksibel. Kita samakan saja seperti turis datang ke Bali, begitu juga ketika kita menyambut turis dari luar negeri. Karena ke depan kita akan membuka penerbangan yang lain,” cetusnya.
Menurut Henry, Gubernur Olly Dondokambey membuka penerbangan ini untuk mendekatkan Provinsi Sulut sebagai pilarnya di wilayah timur.
“Sehingga itu, jika penerbangan perdana ini berhasil, maka peluang Sulut untuk membuka penerbangan ke negara lain bisa terbuka. Untuk itu, mari kita sukseskan bersama, kita permudah untuk memberikan suasana yang lebih kondusif dan nyaman. Agar minat wisatawan berkunjung ke daerah kita akan semakin meningkat,” pungkasnya.
Di lain pihak, perwakilan PT Garuda Indonesia, Fazrin mengunhkapkan pihaknya sudah siap melakukan penerbangan perdana Manado-Narita Jepang.
“Kerja sama penerbangan Manado-Narita Jepang antar PT Garuda Indonesia dengan Pemprov Sulut berlangsung selama satu tahun, dan penerbangannnya dilaksanakan setiap Minggu, dengan jarak tempuh enam jam,” kata Fazrin.
Rapat dihadiri para pejabat dili gk ungan Pemprov Sulut, serta unsur Forkompimda terkait se-Sulut. (sulutonline)