Manado – Calon Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Drs Steven Kandouw, merayakan peringatan Sumpah Pemuda dengan diskusi inspiratif bersama pemuda dan para content creator di Hotel Triple R, Senin (28/10).
Diskusi bertema pemuda, digitalisasi, dan pekerja industri kreatif ini dihadiri sejumlah influencer serta tokoh muda Sulut yang berkomitmen mendorong Sulut sebagai daerah berdaya saing di era digital.
Dalam diskusi, Steven Kandouw menegaskan pentingnya peran pemuda dan content creator dalam mempromosikan dan membangun Sulut. Kandouw menggarisbawahi bahwa eksistensi Sulut sebagai wilayah yang strategis di Indonesia Timur memerlukan sinergi kuat dengan para pekerja industri kreatif yang berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan program-program pembangunan daerah.
“Kami percaya, melalui peran content creator dan influencer, seluruh potensi yang ada di Sulut dapat dipublikasikan secara maksimal, mulai dari pariwisata, pertanian, hingga perikanan. Pemuda kita dapat memberikan kontribusi nyata dengan kreativitas mereka, ikut mendorong perkembangan daerah,” ujar Steven Kandouw dalam pertemuan tersebut.
Steven menambahkan, dalam pembangunan Sulut ke depan, dirinya bersama calon Wakil Gubernur Alfred Denny Tuejeh, akan merangkul para content creator untuk memajukan provinsi. Menurutnya, selain perusahaan swasta, pemerintah juga memiliki peran besar untuk menggandeng content creator dalam mempublikasikan program kerja pemerintah kepada masyarakat luas. Melalui kolaborasi ini, diharapkan informasi pembangunan serta capaian keberhasilan Pemprov Sulut bisa tersampaikan dengan lebih efektif.
Para influencer dalam diskusi tersebut sepakat bahwa digitalisasi membuka banyak peluang bagi para pemuda dan pekerja kreatif. Mereka berharap dapat terlibat aktif dalam program-program Pemprov Sulut dengan memanfaatkan media sosial untuk memperkuat branding Sulut di tingkat nasional maupun internasional.
“Banyak perusahaan membutuhkan pekerjaan terkait kreativitas untuk menunjang media dan publikasi mereka. Namun, kami melihat bahwa pemerintah juga bisa menjadi mitra yang strategis bagi kami para content creator,” ungkap seorang influencer yang hadir.
Steven Kandouw pun menyambut baik gagasan ini. Dia menekankan bahwa Pemprov Sulut akan menyediakan wadah untuk kolaborasi bersama influencer lokal, sebagai salah satu langkah konkret dalam membuka ruang bagi pemuda yang ingin berkontribusi dalam memajukan Sulut.
“Kami akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi content creator Sulut untuk bekerja bersama dengan pemerintah. Nanti akan ada suatu wadah bersama yang dapat mewadahi pemuda-pemuda kreatif dalam memaksimalkan potensi mereka untuk pembangunan daerah,” tambahnya.
Diskusi ini menjadi momen penting dalam membangun semangat pemuda Sulut untuk terus berinovasi dan berkreativitas dalam mengembangkan konten yang dapat mempromosikan wilayahnya. Steven Kandouw berharap agar peran content creator tidak hanya terbatas pada sektor privat, namun juga dapat membantu pemerintah memperkuat citra positif Sulut melalui promosi digital.
Melalui kolaborasi dengan para pemuda, Steven optimistis Sulut akan semakin dikenal dengan keunggulan alam dan budaya yang beragam.
“Kami ingin pemuda Sulut menjadi sumber kreativitas, bersama-sama membangun daerah dan mengoptimalkan segala potensi yang ada. Saya dan Denny Tuejeh berkomitmen untuk menjadikan Sulut lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera,” tutup Steven.
Dengan semangat Sumpah Pemuda yang masih kuat, Steven Kandouw dan para content creator Sulut berharap pertemuan ini menjadi awal baru bagi kolaborasi antara pemerintah dan pekerja kreatif dalam mempercepat pembangunan Sulut di era digital.
(Sulutonline)