Manado-Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek pengembangan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Senin (9/3/2020).
Dalam groundbreaking nampak hadir Sekdaprov Edwin Silangen, Direktur Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) Lukman Laisa, GM PT AP I Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai dan jajaran PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku pelaksana proyek.
Pada 2025, orang nomor satu di Sulut ini menargetkan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Sulut yang didukung oleh pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Likupang di atas lahan seluas 396 hektar. Pengembangan Likupang ini dapat mendorong kunjungan wisman sebanyak 162 ribu orang pada 2025 atau berkontribusi 16 persen dari total target 1 juta wisman.
Pengembangan bandara yang dikerjakan PT Adhi Karya ini ditargetkan selesai pada Oktober 2020 untuk mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, yaitu pengembangan KEK Likupang yang menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
“Saya optimis, PT Adhi Karya dapat mempercepat pengerjaan perluasan terminal Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ini, sebelum Oktober 2020,” kata Olly.
Lanjut Olly, bilamana perluasan bandara ini sudah selesai dibangun, justru akan semakin mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Sulut. Bahkan akan memberikan nilai tambah yang besar pada pertumbuhan ekonomi Sulut.
Dia pun mencontohkan bahwa sekalipun Sulut ikut terdampak arus kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya turis China akibat kasus virus corona, tapi kunjungan turis domestik masih tetap ada.
“Meskipun akibat Virus Corona, dan kunjungan turis China sudah kita hentikan sejak tanggal 21 Februari lalu, tetapi tingkat kunjungan ke Sulut, masih tetap bergairah. Hanya sekian persen saja berkurang,” tandas Olly.
Adapun proyek pengembangan yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya ini akan meningkatkan kapasitas terminal Bandara Sam Ratulangi dari 2,7 juta penumpang di atas lahan seluas 26.481 meter persegi menjadi 5,7 juta penumpang pertahun di atas lahan seluas 57.296 meter persegi. Pada 2019, Bandara Sam Ratulangi Manado telah melayani 2,2 juta penumpang, dengan 22,7 ribu pergerakan pesawat dan 13,6 ribu ton kargo.
Bandara ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan fix bridge yang semula 3 unit menjadi 5 unit. Kemudian konter check-in akan bertambah dari 30 unit menjadi 45 unit. Untuk area parkir yang semula dapat menampung 350 kendaraan roda empat nantinya dapat menampung hingga 650 kendaraan. Untuk roda dua yang semula dapat menampung 734 unit menjadi 760 unit.
Secara umum, desain terminal Bandara Sam Ratulangi Manado mengombinasikan konsep tradisional dan modern. Sentuhan tradisional berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris (pakarisan) yang menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dari dua arah, yaitu arah atas dan bawah. Sisi modern akan tampak pada fasilitas-fasilitas terminal yang berstandar internasional.
Dari sisi kinerja pelayanan, Bandara Sam Ratulangi Manado memiliki nilai kepuasan pengguna jasa atau Customer Satisfaction Index dari Airport Council International sebesar 4,75 di tahun 2019, yang artinya pengguna jasa sangat puas dengan pelayanan bandara. Ini juga telah menempatkan Bandara Sam Ratulangi Manado di peringkat 11 dari 78 bandara di seluruh dunia dengan kategori 2 sampai dengan 5 juta penumpang. (tim/sulutonline)