MANADO-Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) terus menggenjot investasi di Sulut.
Buktinya, triwulan II atau semester I tahun 2023, realisasi investasi di Sulut telah mencapai Rp5.190.190.185.451. Angka tersebut terbilang fantastis. Pasalnya, lima tahun belakangan ini tak pernah mencapai angka tersebut.
Kalau dilihat dari trend realisasi investasi Sulut semester I di lima tahun terakhir capaian semester 1 (Januari-Juni) selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tahun 2018 sebesar Rp3,310 triliun, Tahun 2019 mencapai Rp4,871 triliun, Tahun 2020 tercatat Rp1,592 triliun, Tahun 2021, sebesar Rp3,124 triliun, Tahun 2022,sebesar Rp2, 132 triliun dan tahun 2023 mencapai Rp5,191 triliun.
Nilai investasi ini merupakan prestasi pemimpin daerah yang mampu menaikkan tingkat kepercayaan dan kenyamanan berusaha di daerah Sulawesi Utara.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey terus memacu investasi dengan tagline “Memacu Investasi terus melaju untuk Sulut Maju”. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Sulut Syaloom Korompis mengatakan capaian triwulan II menjadi motivasi untuk terus menambah mendorong pelaku usaha merealisasikan penanaman modalnya di triwulan III maupun IV.
OD-SK telah menugaskan seluruh perangkat pelayanan bidang investasi untuk mencetak prestasi meskipun target dari BKPM sudah menembus 97 persen.
“Tapi, kita berharap kalau bisa di triwulan III hingga IV terus digenjot sehingga berada di atas dua digit sesuai harapan Pak Gubernur, ujar Korompis kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (31/7/2023).
Capaian fantastis ini, menurut dia, karena kerja keras Gubernur Olly yang tidak pernah berhenti melakukan lobby dan berupaya mendatangkan wisatawan, meningkatkan aktifitas trade dan mendatangkan investor PMA maupun pelaku usaha nasional/regional.
“Bahkan kegiatan-kegiatan pusat diusahakan agar dilaksanakan di Sulawesi Utara,” imbuhnya.
Adapun capaian investasi Rp5,191 triliun tersebut didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp4,022 triliun atau 77,5 persen. Sementara sisanya dari Penanaman Modal Asing Rp1,167 triliun (22,5 persen).
Realisasi invetasi ini, dibeberkannya, ditunjang oleh sejumlah sektor. Paling besar adalah sektor pertambangan. Kedua, sektor listrik, gas dan air. Kemudian, sektor hotel dan perumahan. Pada sektor keempat ada perumahan, kawasan indsutri dan perkantoran. Untuk sektor kelima industri makanan.
“Capaian ini karena Pak Gubernur memberikan karpet merah bagi para calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Sulawesi Utara,” terangnya.
Di sisi lain, Korompis mengatakan untuk memudahkan proses penerbitan perizinan usaha, dilakukan melalui aplikasi OSS yang semuanya terintegrasi.
“Termasuk non perizinan, misalnya urus rekomendasi, Surat Keterangan dan sebagainya diupayakan terintegrasi dalam proses e-government. Jadi diupayakan tak ada lagi manual,” tandasnya.(*/ SulutOnline )