ODSK Dengar Pidato Kenegaraan, Jokowi Beber 8 Poin Penting Penanganan Covid-19

Manado-Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di ruang rapat paripurna DPRD Sulut, Senin (16/8/2021).

Pidato Kenegaraan dalam rapat tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD dan DPR RI tersebut diikuti secara virtual oleh pemerintah daerah.

Presiden dalam pidatonya mengarisbawahi berbagai hal mulai dari pandemi hingga reformasi struktural.

Kepala Negara menyampaikan delapan poin penting terkait kesehatan dan penanganan Covid-19.

Pertama, Jokowi menekankan soal kesadaran, partisipasi dan kegotongroyongan masyarakat dinilai semakin baik di bidang kesehatan.

“Kelembagaan pemerintah pada lintas sektor juga membuat kapasitas sektor kesehatan meningkat pesat,” ujarnya.

Kedua, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi. Hal ini dilihat dari kebiasaan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak telah menjadi kesadaran baru.

Ketiga, kesadaran dan antusiasme masyarakat untuk divaksin serta memperoleh layanan kesehatan, pengobatan dan saling peduli juga semakin tinggi. Pandemi disebut telah menguatkan institusi sosial di masyarakat.

Keempat, kapasitas kelembagaan negara dalam merespons pandemi semakin terkonsolidas dan bekerja semakin responsif.

“Kerja sama antarlembaga serta kepemimpinan responsif dan konsolidatif menjadi kunci dalam menangani pandemi,” bebernya.

Kelima, Jokowi menerangkan bahwa lembaga legislatif dan pemeriksa memberikan dukungan kepada pemerintah untuk cepat mengkonsolidasikan kekuatan fiskal.

Bahkan TNI/Polri dan birokrasi dari tingkat nasional sampai desa terus mendisiplinkan protokol kesehatan, 3T, vaksinasi serta isolasi terpusat.

“Hampir semua Forkopimda bergerak terpadu dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan perekonomian.

Manajemen lapangan dalam testing, tracing, treatment dan vaksinasi, telah mengasah kepemimpinan di semua level pemerintahan,” tukasnya.

Keenam, penyediaan layanan kesehatan oleh pemerintah maupun swasta mengalami peningkatan yang menggembirakan.

Presiden menyebut, layanan kesehatan di banyak daerah bertambah cukup signifikan, baik dalam hal penambahan kapasitas tempat tidur, maupun fasilitas pendukung.

Ketujuh, Jokowi menyebut bahwa kemandirian industri obat, vaksin dan alat-alat kesehatan masih menjadi kelemahan serius yang harus diselesaikan.

“Tetapi, pandemi telah mempercepat pengembangan industri farmasi dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah-putih, dan juga oksigen untuk kesehatan,” sebutnya.

Kedelapan, Presiden mengaku bahwa pemerintah bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional.

Pemerintah juga terus menggencarkan vaksinasi untuk mempercepat kekebalan komunal. (tim/sulutonline)

Telah dibaca: 257

Budi Rarumangkay

Berita sejenis