Manado – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Utara (Sulut) 2024 menjadi sorotan publik. Terlebih, mengenai keakuratan data hasil quick count dari lembaga survey Charta Politika.
Quick count Charta Politika memicu tanda tanya karena adanya kejanggalan data yang disampaikan. Seperti perbedaan hasil di media. INews melaporkan pasangan Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT) unggul dengan 58 persen suara, sementara Kompas TV menyebut pasangan Yulius S Komaling dan Victor Mailangkay (YSK-Victory) memimpin dengan 36 persen.
Sementara itu, dari data Exit Poll dan Real Count Internal, pasangan SK-ADT unggul. Exit Poll Puskaptis menunjukkan pasangan SK-ADT unggul dengan 55,93 persen suara. Adapun, data real count internal SK-ADT sendiri pada pukul 20.34 Wita, menunjukkan angka unggul 35,8 persen dari kedua paslon lainnya.
Perbedaan signifikan ini menimbulkan pertanyaan soal metodologi survei dan pengaruhnya terhadap opini publik. Dalam situasi ini, Tim ADT menyerukan pengawalan ketat terhadap rekapitulasi formulir C1 oleh KPU demi menjaga integritas suara rakyat.
“Pilkada Sulut kali ini dianggap sebagai ujian demokrasi yang memerlukan transparansi untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu,” tegas Wandi Wewengkang Direktur Eksekutif D’88 Squad for SKADT.
Sementara, Cawagub Denny Tuejeh menegaskan pentingnya menghormati mekanisme resmi yang dijalankan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan hasil pemilu.
“Kita sudah berjuang dengan baik, dan sekarang saatnya kita percayakan proses ini kepada KPU. Jangan ada tindakan atau ucapan yang justru merusak kepercayaan publik terhadap demokrasi,” ujarnya, di Kediaman D’88 Resort, pada Rabu (27/11/2024).
Denny Tuejeh, yang dikenal dengan nilai-nilai kepemimpinan berbasis filosofi Sitou Timou Tumou Tou, juga mengajak pendukungnya untuk menjaga persatuan dan menjunjung tinggi kedamaian selama masa penantian.
“Apapun hasilnya nanti, kita harus tetap satu sebagai masyarakat Sulut yang menghormati demokrasi dan menjadikan ini sebagai pelajaran berharga untuk masa depan,” tukasnya.
(Sulutonline)