Steven Kandouw (SK) menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awwal 1446 H/2024 M di Masjid Al’Falah Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Sabtu 28 September 2024.
Manado – Pada acara tersebut, mengambil Tema: “Meneladani Akhlak Cinta dan Kedamaian ditengah Perbedaan,” ini Pimpinan Masdjid, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Ketua MUI Manado KH. Yasser Bachmid. Hadir juga Ketua Adat Bantik, Ronny Mongisidi dan Liston Bangkang serta pimpinan Adat Bantik dan jajaran, Kapolsek Kecamatan Malalayang, Karang Taruna, pimpinan 14 Masjid yang ada di Kecamatan Malalayang serta para Masyarakat.
Steven Kandouw ketika diberikan kesempatan sambutan menyampaikan apresiasi dimana semua Jamaah Umat Muslim dapat mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Torang samua baku-baku sayang, baku-baku inga torang samua dan selalu menjaga perdamaian ditengah masyarakat,” terang Calon Gubernur Sulut ini.
Bagi Steven Kandouw Kota Manado sebagai kota yang nyaman karena toleransi terjaga dengan baik. Diakhir berbagai waktu singkat ini, SK merespons dengan memberikan bantuan pelaksanaan kegiatan hari ini selain bantuan kedepannya untuk Masjid Al’ Falah.
“Milad Nabi tidak hanya sekedar menjadi perayaan hari besar umat islam saja, namun juga sebagai cara untuk merefleksikan serta memotivasi setiap insan muslim,agar mampu mengimplementasikan “akhlakul karimah” dalam kehidupan sehari-hari. Dalam acara ini saya mau tekankan marilah kita meneladani cinta kediaman ditengah perbedaan,” ajak Steven Kandouw.
Sementara Andrei Angouw yang hadir juga menyampaikan selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. AA berharap dengan peringatan ini kita bersyukur dan dapat menjalankan secara hikmad ajaran Nabi Muhammad SAW.
AA juga menyampaikan soal lokasi pelaksanaan maulid ini yang dilaksanakan dilokasi yang selama ini belum pernah dia lihat sehingga akhirnya mengetahui lokasi ini. Selanjutnya AA menyampaikan soal negara kita sebagai negara yang punya agama dan memiliki nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Secara konstitusi negara ini mensyaratkan masyarakat yang harus beragama kendati kita bukan negara Agama. Jadi Hubungan Pemerintah dengan tokoh-tokoh agama dapat berjalan dengan baik, menjaga komunikasi antar masyarakat agar terciptanya toleransi. Biarlah hal ini terjaga terus sehingga selalu tercipta harmoni sosial yang sangat baik ditengah masyarakat kendati terdiri dari agama yang berbeda-beda,” urai AA.
Dalam menghadapi Pilkada AA berharap menjaga kondusifitas dan tidak terjadi perpecahan dimasyarakat.
(SulutOnline)