Temui FKUB, Dubes Jerman Apresiasi Kerukunan di Sulut

Manado– Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Sulawesi Utara, Kamis (27/1/22).

Kedatangan Duta Besar Jerman ini ke Sulut tepatnya di Manado yakni untuk berdialog dengan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara yang digelar di Lucky Cafe and Restaurant Manado.

Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa mengungkapkan, ada yang menarik dalam kunjungan kerjanya (Duta Besar) ke Sulut, karena Duta Besar Jerman ini sangat meng-apresiasi soal kerukunan yang tercipta, terbina dan terpelihara di Sulut ini.

“Kerukunan ini dinilai oleh Kedutaan Jerman merupakan potensi secara nasional dan memberi warning kepada dunia tentang arti kerukunan,apalagi dia kaget ada slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan dan Torang Samua Basudara yang diterima oleh kalangan lapisan masyarakat agama yang ada,” ungkap Pdt Lucky saat diwawancarai sejumlah media.

Pdt Lucky juga mengatakan, kedatangan Duta Besar negara federal Jerman Ina Lepel ini adalah Jadwal kunjungan resmi untuk bertemu dengan Pengurus FKUB Sulut.

“Ini merupakan agenda kedutaan, dijadikan agenda karena ada isu-isu global yang juga ditangkap oleh duta besar,” ujarnya.

Dari dialog tadi lanjut Pdt Lucky bahwa, Indonesia ini dikenal dengan demokrasi yang murni dengan tingkat kerukunan yang sudah mulai nampak di mata Eropa sangat baik, dan salah satu parameter itu adalah hajatan- hajatan kerukunan yang dilakukan di Sulawesi Utara, termasuk Pekan Kerukunan Internasional dan Kongres Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama ke-6 dan beberapa iven-iven, termasuk juga akan ada pertemuan para perempuan nasional antar agama.

“Jadi nantinya kita memerlukan peranan wanita untuk menjadi motor dalam keluarga untuk membicarakan kerukunan. karena pendidikan utama yang ada di pendidikan informal adalah keluarga, oleh sebab itu kita butuh dialog-dialog kerukunan antar perempuan,” tukasnya.

Dalam dialog juga kami (FKUB) tanyakan bagaimana tanggapan Jerman menangani isu global termasuk masalah pengungsian dan diskriminasi-diskriminasi yang masih ada di Eropa.

Namun, jauh lebih menarik, tambah Pdt Lucky, di mana Dubes juga membuka hubungan kerjasama dengan FKUB di bidang pendidikan.

“Jadi akan ada pertukaran-pertukaran masyarakat untuk studi di Jerman, jadi anak-anak kita bisa disekolahkan di Jerman,” tukasnya.

“Tentunya pembicaraan kerjasama ini akan saya teruskan kepada Bapak Gubernur Sulut Olly Dondokambey, karena hasil pertemuan ini sangat luar biasa,” tandasnya.

Diketahui, dialog turut dihadiri pimpinan dari MUI, NU, Muhammadiyah, Keuskupan, KGPM, Pimpinan Buddha, Pimpinan Konghucu dan Hindu serta Asisten I Pemprov Sulut Denny Mangala dan Kadis PTSP Sulut Franky Manumpil. ( tim/sulutonline)

Telah dibaca: 297

Budi Rarumangkay

Berita sejenis