Manado-Mengusung relationship dan partnership, Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulut bersama
Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS), menggelar media gathering di Rumah Alam, Jumat (25/06/2021).
Suasana yang diwarnai kebersamaan tersebut menjadi kesempatan untuk saling berbagi, karena para jurnalis yang tergabung dalam wadah JIPS mendapatkan edukasi dari sejumlah narasumber yang dihadirkan.
Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik DKIPS Provinsi Sulut, Dra Ivonne Kawatu menyampaikan kegiatan media gathering sangat penting sebagai momentum strategis khususnya JIPS, yang selama ini telah menyajikan berita sebagai informasi yang berbobot.
“Meski di tengah pandemi, namun hubungan Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statitistik tetap berjalan dengan baik. Terutama berkaitan dengan layanan hubungan media yang perlu ada penguatan. Bahkan membangun kerja sama dan kemitraan serta membangun kebersamaan sehingga tercipta hubungan yang baik dan harmonis,” jelasnya.
Pemprov Sulut, sambung Kawatu, menyadari akan pentingnya jurnalis dalam penyampaian informasi, sehingga pengambilan kebijakan dan pemberdayaan masyarakat yang kesemuanya diarahkan menuju Sulut hebat, berdaulat dalam politik dan berkepribadian.
Dalam sesion sharing Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Sulut Drs Voucke Lontaan dalam materi Peran Pers Membangun Kemitraan Menjadikan Sulut Hebat, mengatakan pers sebagai mitra pemerintah tetap menjalankan fungsi kontrol dengan tetap mengedepankan etika.
“Sebagai pilar ke empat demokrasi Indonesia, pemerintah perlu bermitra dengan insan pers agar dapat herperan untuk mengawal pembangunan. Kemitraan pers dan pemerintah, tetap jalankan fungsi kontrol dengan mengikuti etika. Dan yang paling pokok adalah kode etik jurnalistik sebagai konfirmasi pemberitaan,” tukasnya sembari menambahkan wartawan harus bekerja dengan profesionalitas.
Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Sulut Andre Mongdong menjelaskan tentang percepatan informasi di era digital.
“Ini menjadi tantangan bagi jurnalis yang harus cepat menyesuaikan dan beradaptasi di era digital, supaya tidak tergerus di arus keterbukaan informasi,” ujarnya sambil menganalogikan bahwa punahnya dinosaurus karena tidak mampu beradaptasi.
Menurut laporan staf DKIPS Meyta Runtukahu kegiatan ini diikuti 60 peserta.
“Tujuan kegiatan media adalah bentuk kebersamaan serta mempererat hubungan silahturahmi dengan media, khususnya JIPS,” sebutnya.(tim/sulutonline)