Manado – Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw menghadiri kegiatan capacity building Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) Sulawesi Utara dan Penandatanganan Kerjasama Antara Daerah (KAD) Sulut-Jatim, di Malang, Kamis (15-16/02/2023).
Wagub mengatakan, walaupun kita tiga besar pengendalian inflansinya, tetapi kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus perbaiki kekurangan kita.
“Saya senang ada role model, kita boleh belajar testimoni dari Malang ini, bagaimana BUMD pro-aktif dalam penanggulangan inflansi,” ungkap Wagub.
Wagub juga menyentil soal inflansi tinggi di Negara Turki yang mencapai 60 persen, di mana negaranya dilanda gempa. Karena Presiden Turki Edrogan menerapkan kebijakan suku bunga rendah. Di mana masyarakat dipaksa untuk saling berbelanja tidak perlu impor. Itu teorinya dia. Tapi belum terbukti.
“Kalau kita (Indonesia) suku bunga fluktuatif untuk menjaga inflansi. Karena ini sudah menjadi kebijakan pemerintah, kita harus jaga. Sebab teorinya sudah terbukti,” ungkap Wagub.
Alhamdulillah kata Wagub, di Sulut inflansi masih aman. Tapi Manado dan Kotamobagu inflansinya 4 dan 6 persen. Ini tanda awas. Jangan sampai merembet ke daerah lain.
“Saya percaya, di mana ada usaha di situ ada jalan. Termasuk hari ini kita mengikuti kegiatan capacity building TPID Sulawesi Utara,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu juga ada penandatanganan kerjasama Pengusaha VCO dan Gula Aren dengan Pengusaha Beras Telur Ayam di Jawa Timur. Ekspansi kerjasama dagang antar provinsi akan menggairahkan pemulihan ekonomi di Sulawesi Utara.(sulutonline)