Komitmen PLN tersebut dibuktikan dengan berbagai upaya, salah satunya pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Hingga tahun 2023, pengembangan pembangkit EBT telah mencapai 8.786 megawatt (MW). Dengan rincian pembangkit berbasis hidro (PLTA/PLTMH) sebesar 5.777 MW, pembangkit berbasis panas bumi (PLTP) sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari surya (PLTS), angin (PLTB) dan biomassa.

Dalam komitmennya, PLN juga menyediakan layanan listrik hijau lewat Renewable Energy Certificate (REC) yang diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan berasal dari pembangkit EBT atau non-fosil.

“REC diakui secara internasional sehingga setiap listrik yang pelanggan peroleh itu merupakan listrik dari energi bersih PLN. Ke depannya, PLN akan terus membangun Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih masif di Indonesia,” kata Darmawan.