Manado-Sekdaprov Sulawesi Utara Edwin Silangen menghadiri acara Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Periode II Tahun 2020 secara drive-thru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado di Kampus IAIN Manado, Senin (23/11/2020).
Wisuda kali ini dilakukan secara drive-thru untuk menghindari kerumunan orang terkait protokol kesehatan Covid-19. Para calon wisudawan tetap berada di dalam mobil, hingga namanya dipanggil satu per satu mengikuti prosesi wisuda.
Nampak hadir dalam acara wisuda ini Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid, perwakilan Forkopimda Sulut, Rektor IAIN Manado Delmus Puneri Salim dan civitas akademika IAIN Manado.
Pada kesempatan itu, Sekdaprov Silangen, menyampaikan atas nama Pemprov Sulut serta selaku pribadi dan keluarga, mengucapkan selamat dan sukses kepada wisudawan dan wisudawati beserta keluarga.
“Kiranya dengan pencapaian yang diraih hari ini, saudara-saudari, wisudawan dan wisudawati, kedepan akan terus terpacu untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas diri, guna menjadi sdm-sdm unggul, yang nantinya dapat memberikan sumbangsih dan turut serta dalam membangun bangsa dan daerah,” katanya.
Silangen berharap agar segenap civitas akademika IAIN Manado terus konsisten menerapkan proses pembelajaran yang berkualitas, sehingga terus mampu menjadi sarana pengembang kompetensi generasi bangsa di daerah.’
Terkait masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, ia mengimbau pembelajaran di lingkungan IAIN Manado tetap mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan bagi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan semua warga satuan pendidikan.
Silangen optimis lewat sinergitas, tekad, sikap dan komitmen, IAIN Manado dapat terus mendukung arah pembangunan pemerintah pusat, khususnya dalam membangun dan menambah kuantitas sdm unggul, demi kontribusi yang besar bagi terwujudnya Indonesia maju.
“Saya mengajak civitas akademika IAIN Manado, saudara-saudara, serta para wisudawan dan wisudawati untuk terus menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dalam melanjutkan pembangunan sinergitas kita sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerah, terlebih sekarang ini kita semua diperhadapkan dengan pandemi Covid-19, yang mengharuskan kita saling mendukung dalam penanganannya, dan selalu bersandar pada kesadaran bahwa Torang Samua Ciptaan Tuhan,” ajaknya.
“Kiranya kita semua akan senantiasa bersinergi dalam kemajuan bangsa dan daerah, serta senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan, bahkan menjadi pelopor di tengah masyarakat dalam melakukan 4M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Menjauhi kerumunan. Mari sama-sama menangani, agar kita cepat pulih dari pandemi covid-19, sehingga kita dapat menjalankan aktivitas tanpa dihantui covid-19, untuk melanjutkan pembangunan di daerah menuju kemajuan dan kesejahteraan,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid dalam sambutannya menyampaikan atas nama pribadi dan selaku Wamenag RI mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati sarjana dan pasca sarjana di lingkungan IAIN Manado.
“Saya yakin para orang tua wali dan keluarga semuanya turut berbahagia pada hari ini. Saya berharap semoga ilmu pengetahuan dan pengalaman yang saudara peroleh selama menimba ilmu pengetahuan di IAIN Manado dapat diamalkan,dikembangkan dan diteruskan manfaatnya untuk masyarakat luas, sehingga masyarakat dan kita semua benar-benar mendapatkan keberkahan dari ilmu yang saudara-saudari amalkan,” katanya.
Wamenag menuturkan bahwa integrasi ilmu dan akhlak adalah merupakan solusi bagi manusia kini untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era revolusi industri 4.0.
“Dalam hemat saya sebagai institusi pendidikan tinggi yang lahir dari sebuah kesadaran para ulama, tokoh agama akan pentingnya sinergi antara akal dan budi, sains dan teknologi, iman dan amal adalah merupakan satu keniscayaan untuk mengantarkan harkat masyarakat harkat manusia yang ditinggikan derajatnya,” katanya.
Tauhid berharap IAIN Manado sebagai perguruan tinggi agama Islam diharapkan menjadi katalisator sekaligus dinamisator yang mampu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya untuk memiliki pemahaman yang adil dan seimbang demi merawat keharmonisan masyarakat dan relasi harmonis antara agama dan negara dalam konteks keindonesiaan.
“Pemahaman keagamaan yang adil dan seimbang seharusnya lebih mudah hadir pada mereka yang pernah berada dalam atmosfer lingkungan akademis yang mengutamakan dialog inklusif terukur dalam menghadapi perbedaan,” ungkapnya.
“Perguruan tinggi agama Islam mestinya mampu merawat nilai-nilai yang merupakan hakekat agama dan ilmu pengetahuan yaitu nilai-nilai yang sesungguhnya untuk kemanusiaan dan untuk menjawab permasalahan kemanusiaan,” tutupnya. (tim/sulutonline)
Sekdaprov Silangen Ajak Wisudawan/Wisudawati IAIN Manado Dukung Pembangunan Sulut
Telah dibaca: 41