Manado– Dinas Praskim Sulut dibawah pimpinan Ir Steve Kepel terus bergerak cepat. Menyusul adanya program Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memajukan Kota Manado.
Alhasil, Jumat (11/02/2022) di kantor Praskim Sulut Praskim, BPN, Balai Sungai menghadirkan Camat Tikala dan Camat Wanea berikut warga yang terkena pembebasan lahan kota Manado.
Diketahui setidaknya ada 2250 pemilik tanah yang akan kena pembebasan lahan kota Manado.
Mereka menempati lahan disepanjang DAS Tondano, DAS Tikala, DAS Sario.
” Dari total 2250 pemilik lahan yang datang tadi adalah 11 warga yang menolak” terang Kepel.
Dialog atau konsultasi berlangsung alot dan tajam. ” Dari 11 warga yang menolak, 5 orang yang hadir. Dan yang sudah setuju dan menandatangi ada 3 orang” ungkap Kepel.
Menariknya mewakili Kepala BPN Rio menuturkan, ” Jika masih tetap menolak silahkan mengajukan gugatan ke Pengadilan, ” tandasnya menyusul ” protes” warga yang ikut konsultasi.
” Tidak setuju dalam hal apa? Supaya kita bicarakan bersama,”sambungnya.
Camat Wanea Deisy Kalalo, menilai ini adalah kesempatan kita untuk bertanya agar ada solusi.” Memang pembebasan lahan masih terkendala,”katanya.
Kadis Praskim Steve Kepel menyebutkan rapat ini justru untuk menentukan tahapan persiapan untuk pembebasan lahan.” Proyek ini sudah jalan dari Desember 2021″ katanya.
“Ini baru tahap awal. Mudah- mudahan infrastruktur penunjang lainnya bisa terwujud,”terang Kepel. ( tim/ sulutonline)